Masihkah air bening itu mengalir ?
kelembutan embun tak sempat kunikmati pagi ini
sentuhan cahaya terwakilkan makna
lelah, tak kunjung dusta tersadur
bentangan cakrawala terkuak sinis
manis terbelah dalam serpihan keping – keping
Ada baiknya engkau berlari, merendam seisi kepalamu di kubangan sepi
kemudian berjemur di panas terik, membenturkan jidatmu ke tanah gersang ini
daripada kian tenggelam, tak sendiri namun meneggelamkan
selagi air bening terus mengalir, masih sebiji gandum tempat di hatimu
cakrawala masih terbentang
Tapi, masihkah air bening itu mengalir ?
Slawi, 19 mei 2008
kelembutan embun tak sempat kunikmati pagi ini
sentuhan cahaya terwakilkan makna
lelah, tak kunjung dusta tersadur
bentangan cakrawala terkuak sinis
manis terbelah dalam serpihan keping – keping
Ada baiknya engkau berlari, merendam seisi kepalamu di kubangan sepi
kemudian berjemur di panas terik, membenturkan jidatmu ke tanah gersang ini
daripada kian tenggelam, tak sendiri namun meneggelamkan
selagi air bening terus mengalir, masih sebiji gandum tempat di hatimu
cakrawala masih terbentang
Tapi, masihkah air bening itu mengalir ?
Slawi, 19 mei 2008
agak bingung menafsirkannya mas, antara air bening dan sebiji gandum apakah kesempatan yang dimaksud?
ReplyDeletemet begadang mas :D
lama tdk berkunjung :D
ReplyDeleteAir bening itu masih mengalir , selama ada denyut asa di nadi alurnya...tak terhambat rintangan dusta.
ReplyDeletemanis terpecah dalam keping2? gula pasir ya? :D
ReplyDeletemasihkah air bening itu mengalir?... sebuah tanya yang indah mas...
ReplyDeleteia akan terus mengalir walau mungkin ia terseret dan beriak hingga tak bening lagi, tapi taukah itu semua nantinya yang membuat ia menjadi lebih bening ^^
ReplyDeleteSalam
ReplyDeleteAdakah kenangan 2 tahun lalu yg membuat air bening itu muncul kawan..
Salam kawan
wah, jangan benturkan jidat dong. sakit.hehe
ReplyDeleteair bening mengalir dengan angin di atasnya
ReplyDeleteia tak akan pernah berhenti mengalir
selagi syukur berpadu dengan senyum
dan lirih bisikkan kata bakti untuk DIA Pengasih Penyayang...
Hemmm... masing ngalir gak yach hhe... tapi selama denyut masih berdetak harusnya sih masih akan mengalir hhe... :P
ReplyDeleteAssalamu'alaikum Kang,
ReplyDeletemasihkah air bening itu mengalir?, kalo pakies kok yakin bisa to kang walo tanpa harus lari dan menyakiti diri sendiri (nyambung nggak ya?)
wah kalo ngomongin puisi mesti lama berkernyit-keryit dahi ini mengartikan
Selalu ada harapan untuk air bening itu
ReplyDeleteMasih dan akan masih terus mengalir :)
@Dwi: Ya, kurang lebih demikian Mas..he.he
ReplyDelete@Ka Damar: Terimakasih Kunjungannya... :)
@Winny W: Selama kita masih bernafas... :)
@sky: Garam mas ha.ha.ha
@albertus goentoer: Terimakasih Pak... :)
@inge: yang penting masih mengalir Mbak... :)
@DenBagas: Hanya arsip 2 tahun yang lalu kok Mas... :)
@Sang Cerpenis: Nggak jadi kok Mbak.. he.he
@windflowers: Hanya DIA diatas segalanya... :)
@Vulkanis: Terimakasih :)
@Mobil Keluarga: Salam, terimakasih kunjungannya. Pokoknya saya dukung, semoga menang ya... :)
@Dangstars: Terimakasih.. :)
@Ferdinand: Semoga tetap mengalir Mas.. :)
@Djangan Pakies: Walaikumsalam Wr wb Kang...
pokoknya nggak usah terlalu dicerna, dikunjungi saja saya sudah senang kok Kang... terimakasih
@Nilla Gustian: Semoga harapa itu tak pernah padam Mbak.. :)
Terimakasih
wah kata-katanya aku ga bisa cerna ,,emang say agal lolot...lamkenal
ReplyDelete@choirunnangim: tidak perlu dicerna... :D
ReplyDeletesalam kenal...