Berhati-Hatilah, Jangan Méndhém Saat Berkendara
Sepulang dari sawah, Kang Gendon mengalami kecelakaan, dia terjatuh ke saluran saat naik sepeda, masalahnya dia menghindari mobil yang hampir saja menabraknya. Untung saja dia tidak mengalami luka yang cukup berarti, hanya lecet sedikit pada sikunya.
Untungnya sopir yang cukup bertanggungjawab tersebut berhenti, dan coba membantu Kang Gendon. Dengan sumpah serapahnya Kang Gendon memaki sopir mobil yang ternyata seorang pemuda. "Sampeyan kalau tidak bisa nyopir mendingan naik angkot saja". Sergah Kang Gendon, dongkol. "Maaf pak, saya lagi mabuk", sahut pemuda itu, mengelak. "Loh, sampeyan méndhém?, ngepil?", lanjut Kang Gendon. "Anu, pak, bukan mabuk itu, saya mabuk kendaraan", jawab pemuda itu dengan sedikit malu-malu.
Kang Gendon sedikit mereda emosinya setelah mendengar alasan pemuda itu, dalam hati dia mau tertawa mendengar pemuda segagah itu mabuk kendaraan. "Ya sudah, kalau sampeyan mabuk kendaraan, jangan nyopir, jadi penumpang saja, jangan sampai membahayakan nyawa orang lain", tegas Kang Gendon. "Iya, pak, saya minta maaf, memang tidak biasanya saya seperti ini, mungkin karena terlalu lelah karena habis menempuh perjalanan jauh", jelas pemuda itu. "Memangnya sampeyan dari mana?". "Dari Jember, pak".
Kang Gendon tidak ingin memperpanjang masalah, dengan meringis menahan rasa sakit dan perih pada luka di sikunya, dia segera berdiri dan berniat melanjutkan perjalanannya. "Ya sudah, saya tidak ingin memperpanjang masalah, sampeyan teruskan saja perjalanan, kalau sampeyan tidak hati-hati, tanggung sendiri resikonya". "Iya, pak, terimakasih", pemuda itu lalu merogoh sakunya, sambil menyalami Kang Gendon dia menyertakan beberapa lembar uang ratusan ribu kepada Kang Gendon, "ini ada sedikit uang buat berobat, pak".
Kang Gendon tidak banyak reaksi, sebenarnya Kang Gendon ikhlas dengan halangan yang baru saja dia alami, dengan nada menolak Kang Gendon mengembalikan uang tersebut, "sampeyan tidak usah repot-repot, masih beruntung saya tidak sampai luka parah bahkan meninggal, saya tidak ingin menjadikan peristiwa ini sebagai ajang cari untung". Pemuda itu sedikit terheran, baru kali ini dia menemukan orang yang terlihat "aneh", tapi dia tidak kalah, uang yang dikembalikan tadi lalu dimasukkan kedalam saku baju Kang Gendon, "maaf pak, saya ikhlas, ini bukan buat bapak, ini untuk mengobati luka dan penebus rasa bersalah saya, diterima saja, saya ikhlas, terimakasih, pak, assalamualaikum....".
"Walaikumsalam....". Kang Gendon tak lagi bisa menolak, dia memandangi pemuda itu yang mulai menyalakan mesin mobilnya. Kemudian dia teringat tentang berita mengenai kecelakaan yang menewaskan banyak orang, hanya karena kesalahan sopir yang méndhém dan ngoplo. Yang tidak kalah mencuat, adalah ingatan Kang Gendon pada rencana kedatangan tamu dari Jember yang hendak melamar anaknya, Ningsih. Dengan menahan rasa yang tidak karuan, dia bergegas pulang kerumah dengan sepedanya...
kalau lagi mendhem dalam arti apapun sebaiknya memang menjadi penumpang saja mas.
ReplyDeleteKalau nekad nyetir takutnya nanti malah anak orang yang menjadi korban.
@Dwi: Iya, Mas.. atau mendingan tidur saja dirumah dn tidak usah kemana-mana, daripada membuat susah orang lain.
ReplyDeleteNaik angkot diperkosa. Naik taksi dirampok. Naik bis dioper. Naik ojek panas. Jalan kaki ditabrak. Ok gue tidur aja dirumah. :p
ReplyDeleteceritanya menggantung.. penasaran sama kelanjutannya, jangan2 tamu itu adalah..... hehe..
ReplyDeletejangan2 pemuda itu yg mau melamar ningsih pak.. heheheh..
ReplyDeleteyups bener, jangankan mendhem minuman, lelah saja seharusnya ga boleh nyetir, istirahatlah. :D
waduh jangan jangan itu lelaki yang akan melamar mbak ningsih..
ReplyDeletewah indah ceritanya..
...
mampir juga bapak dan rekan lainnya..
ReplyDeletedi ardiansyah-nomore.blogspot.com
@Majalah Masjid Kita: Silahkan, tapi hati-hati, siapa tahu nanti kebanjiran :D
ReplyDelete@Irma Devi Susanti: Nantikan saja, Mbak.. sebenarnya cerita Kang Gendon ini selalu terkait satu dengan yang lain, semua ada di label Ngudarasa :)
@Mabruri: hmmm.. tak pikir dulu mas, enaknya nanti gimana.. :)
bukan hanya mendhem dan lelah, tapi juga telfon/SMS tidak boleh berkendara :D
@Ardiansyah: bisa jadi, mas.. terimakasih :)
Jadi teringat dengan kecelakaan maut yang diakibatkan oleh Afriyani Susanti. :)
ReplyDeleteApakah terinspirasi dari situ?
Dapat pelajaran dari sini bagaimana caranya minta maaf nih...
ReplyDeleteThanks ceritanya Mas :)
@dany6habibi: ada sebagian inspirasi yang datang dari kisah tragis tersebut :)
ReplyDelete@Ipras: sama-sama, Mas :)
Ha ha ha....aku sedang ikut tertawa bersama Kang gendon, bukan mentertwai Kang Gendon yang jatuh ke sawah tetapi mentertawai kok ada sopir yang mabuk kendaraan he he he....tp cerita Mas Sukadi sangat memiliki makna yang dalam meski disampaikan dengan gaya yang kocak. Sosok Kang gendon dan sang sopir adalah tauladan buat agar bertanggung jawab dengan perbuatan kita. Bukan lari dari tanggung jawab. Kira-kira begitukan mas sukadi...
ReplyDeleteMemang harus hati-hati, kisah Kang Gendon ini menyimpan kandungan pesan yang sangat dalam, meski penyampaiannya sedikit guyon hehe
ReplyDeletejiyahahaha kok orang Jember kang haahaha
ReplyDeletesalam gawe Ningsih yo kang.. :)
memang musti hati-hati
ReplyDelete@Si Kompi: semoga saja ada hikmah yang bisa dipetik dari cerita ini :)
ReplyDelete@DiJava: hati-hati dan hati-hati :)
@Lozz Akbar: tunggu saja kelanjutannya, Kang.. kasihan Ningsih yang nunggu tamu dari Jember, katanya setelah bulan sebelas tapi belum datang-datang hehe..
@Kumpulan: hanya cerita
@Siembah: ya, hati-hati
Gan Link agan sdh saya pasang di blog saya , Silahkan di cek .. Tolong di link balik ya gan ... Thank's ..
ReplyDeleteunik ya ceritanya...
ReplyDeletebtw,yang nabrak kang gendom itu tamunya ya?#penasaran
@bandar: terimakasih :)
ReplyDelete@Atma Muthmainna: dalam cerita ini dia bukan tamunya, tidak tahu dalam cerita Kang Gendon berikutnya :D
He, tak kira yang nabrak itu tamunya.
ReplyDeleteTapi komen mas sukadi di atas bukan ternyata :D
@Una: nama dan cerita bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung ide dan kemauan penulisnya :D
ReplyDeleteAnehnya SIM begitu mudah dikeluarkan di daerah saya, padahal sebenarnya test fisik dan psikologi pantas diterpakan. Jadi kejadian seperti 'Xna maut' tak terulang lagi.
ReplyDeleteApa bisa diterapkan begitu di negeri ini?
emang bahaya kalau dah mendhem
ReplyDeletekalau lagi mendem sebaiknya tunggu sampai sadar 100% dulu baru bisa menyupir supaya menghindar hal2 yang membahayakan diri sendiri & pengguna jalan lain
ReplyDeleteAssalamu'alaikum Kang,
ReplyDeletehal-hal tak terduga seringkali menghampiri kita, dan dengan cara itulah akan memberikan bekas yang bermakna. Maka jika pemuda itu calon menantu yang datang dari Jember, tentu akan memberikan sebuah catgatan tertentu di hati Kang Gendon maupun si mabuk kendaraan.
iya gan, mending kalo mabuk ga naik motor, temen ane aja seminggu yang lalu mati gara2 mabuk trus nabrak tiang
ReplyDeleteemang kalau mau nyopir badan harus fit apalagi jarak jauh...
ReplyDeletehaha gak bisa lama-lama kena ac jadi mabuk kali haha :D podo ambek aku
ReplyDeleteDitunggu kunjungan baliknya ke http://articles.century21.co.id
Ada Banyak makna yang terkandung disni,
ReplyDeleteBagus Mas ceritanya,
di tunggu cerita lainnya ya ....
bagus ih ceritanya... :D
ReplyDeletedi tunggu cerita Kang Gendon Kecelakaan Part II nya.. :D
Ningsih itu kan nama saya kang hihihih....*tersipu malu
ReplyDeleteyour post is nice.. :)
ReplyDeletekeep share yaa, ^^
di tunggu postingan-postingan yang lainnya..
jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
terima kasih.. :)
mendem, mabuk, ngoplo apa ngepil lebih baik dilakukan di rumah atau kost masing2 aja..
ReplyDeletejgn sampe merugikan orang lain
Jangan-jangan pemuda itu yang dari Jember??? Cek cerita selanjutnya ah. Menarik. Bisa seperti sinetron ini.
ReplyDeletecerita tentang pengalaman yang bagus..
ReplyDeletesungguh bermakna sekali...
postingan yang sangat menarik :)
ReplyDeletesangat bermanfaat.. ^_^
keep posting yaa..
ingin barang bekas lebih bermanfaat ?
kunjungi website kami, dan mari kita beramal bersama.. :)
your post is nice.. :)
ReplyDeletekeep share yaa, ^^
di tunggu postingan-postingan yang lainnya..
jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
terima kasih.. :)
Saya juga dari Jember Kang Gendon, maaf kalau saat saya juga lagi mendhem. Lagi pusing kesasar ke sini atau keberuntungan yach kang....
ReplyDeleteDalam arti jaw tuh menthem udah gk bisa gerak apalagi jalan,, mudah kata "Ndlosooor" gitu deh
ReplyDeletekeep update
Keihklasan selalu membuat kita belajar untuk baik gitu aja
ReplyDeleteitu cerita nyata ga ya..?mabuk kendaraan..?lucu juga seorang pemuda bisa mabuk kendaraan nyupir lagi..?mending jd penumpnag saja.. ceritanya lucu..
ReplyDelete