Pencitraan Dan Negeri Penuh Curiga - Sukadi.net

November 20, 2012

Pencitraan Dan Negeri Penuh Curiga

Pencitraan, saya mulai merasa kurang nyaman setiap mendengar kata ini. Bukan hanya dari orang awam saya mendengar, banyak pejabat, tokoh, anggota dewan, dengan mudahnya mengeluarkan pernyataan yang kurang mengenakkan, sedikit-sedikit menuduh pencitraan. Secara makna, pencitraan memang bermakna negatif, tidak enak di rasakan,

Saya khawatir, setiap orang mungkin mulai berfikir ulang untuk sekedar berbuat baik, masalahnya takut dikatakan pencitraan. Pejabat mau berbuat benar atau sesuai prosedur, mungkin akan mengurungkan niatnya karena tidak mau dikatakan pencitraan. Semua akan menjadi serba sulit kalau istilah pencitraan menjadi sebuah sindrom yang "manakutkan".

Sepertinya banyak kepentingan-kepentingan yang berperan dalam munculnya "serangan" lewat tuduhan pencitraan. Taruh saja tujuan politik sebagai salah satu alasan. Negeri ini sepertinya mulai ditumbuhi bibit-bibit kecurigaan, karena satu hal kadang dihubungkan dengan hal lainnya, dan biasanya yang sudah dibumbui dengan kecurigaan keluarannya kurang menganakkan.


Memang tidak sepenuhnya salah kalau orang mengeluarkan pendapat demikian, karena memang nyatanya banyak orang yang punya tujuan pencitraan. Tapi kalau setiap orang berbuat baik, setiap pejabat berbuat benar, ada orang lurus, terus kemudian dikatakan pencitraan tanpa alasan pasti atau hanya karena ketidak sukaan, ini yang perlu dikoreksi. Sedangkan bila ada yang maling, ada yang korupsi, ada yang yang curang, semua hanya diam saja. Smprl!.

Betapa tidak mudah kini mendengar kata bantuan karena ia selalu punya ikutan. Pertama, kata bantuan selalu dikaitkan dengan kata politis. Kini, pengikut itu sudah bertambah lagi: pencitraan. Pencitraan itu bukannya tak ada. Tetapi kebaikan itu pasti juga masih ada. Karenanya, jika kata pencitraan dipakai setiap kali untuk menyimbolkan dua soal yang sejatinya berbeda, tentu berbahaya. Simbol itu akan kuat menjadi simbol karena kecocokanya dengan yang disimbolkan. Kalau benar-benar kebaikan, tetapi disimbolkan dengan pencitraan, bisa memunculkan beberapa kemungkinan. Tapi dari sekian kemungkinan itu dua yang harus diwaspadai yakni: kemungkinan bahwa kebaikan itu ragu-ragu memunculkan diri karena cuma akan dinggap pencitraan, atau ia malah akan mati sama sekali. Maka dunia simbol ini sungguh bukan soal sederhana, karena ia adalah gambaran hidup yang sebenarnya. Bagaimana caranya? Simbol itu harus benar-benar dicocokkan dengan kelakuan. (Prie GS)

Bagikan artikel ini

2 comments

  1. kalau menurut para pengamat politik, yg saya pernah dengar beberapa kali di TV, sebetulnya kata pencitraan dalam politik itu bisa bermakna positif dan negatif. hanya saja seiring dgn waktu, penggunaan kata tersebut lebih banyak berkonotasi miring khususnya di dunia politik indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut pandangan saya, yang biasa pencitraan itu mungkin saja citranya tidak bagus dimata masyarakat, makanya mereka cari cara untuk meningkatkan citra mereka hehe

      Delete