Keberuntungan Datang (Tepat) Pada Waktunya - Sukadi.net

December 17, 2012

Keberuntungan Datang (Tepat) Pada Waktunya

Keberuntungan, mungkin kita (saya) selalu mengharapkannya, istilah yang hampir selalu bermakna positif, menyenankan atau membahagiakan. Siapa sih yang tidak ingin beruntung atau mendapatkan keberuntungan dalam hidup?, sampai-sampai dalam sebuah iklan ada yang menggunakan slogan: orang pintar kalah sama orang bejo (beruntung). Meski tak bisa di perkirakan datangnya, namun keberuntungan masihlah menjadi hal yang diharapkan, seperti 'keajaiban'.

Disadari maupun tidak, sering kita mendapatkan keberuntungan, dalam banyak hal. Sebagai contoh, apa yang saya alami beberapa hari yang lalu. Saya merasa sangat beruntung, sebab saya selamat dari operasi polantas, entah apa jadinya seandainya saya melintas lima menit, sepuluh menit, atau bahkan satu jam sebelumnya, mungkin saja saya sudah kena tilang. Ceritanya, saya berboncengan dari Bobotsari hendak ke Karangmalang, seperti biasanya, saya tidak mengenakan helm, begitu pula yang saya boncengkan, karena saya berfikir jaraknya tidak begitu jauh dan jalannya juga tak begitu ramai. Maaf, ini memang sebuah kesalahan, karena bagaimanapun juga seharusnya saya lengkap menggunakan perlengkapan berkendara. Jadi, jangan di tiru apa yang saya lakukan ini. :D

Saya bertanya-tanya sebenarnya, saat melihat sekerumunan orang yang berhenti, padahal tidak ada peristiwa atau kejadian apapun di tempat tersebut. Saya acuh saja, karena tak seorangpun dari mereka yang berhenti memberi isyarat atau kode kalau di depan ada operasi tertib lalu lintas. Beruntung, saya beruntung ketika itu, karena saya melihat beberapa polisi berkumpul di seberang jalan dengan mobil patroli dan beberapa motor polisi parkir di sekitarnya, sepertinya sedang ada rekap hasil operasi.

Oh, baru saya sadar, ternyata kerumunan tadi menghindari atau menunggu operasi selesai, dan kesadaran saya diperkuat oleh kerumunan yang sama di arah lainnya. Sungguh, saya merasa sangat beruntung karena dalam waktu yang tepat telah terhindar dari sebuah "masalah" seandainya operasi dari polisi satlantas masih berjalan. Dan hanya ada sedikit kemungkinan seandainya saya kena tilang: sidang atau titip sidang.

Apa yang saya contohkan tersebut baru satu dari sekian banyak keberuntungan lainnya. Sepak bola Indonesia juga baru saja memperoleh keberuntungan, karena FIFA batal memberi sanksi dan masih memberi batas waktu sampai Maret 2013 untuk menyeselesaikan permasalahan di internal organisasi (PSSi dan KPSI). Dan orang-orang Indonesia pada umumnya sering menganggap selalu ada keberuntungan dalam setiap peristiwa, sepahit apapun. Misalnya saja orang kecelakaan, ada saja hal yang dianggap sebagai keberuntungan.

Keberuntungan mungkin sudah berkali-kali datang dalam kehidupan kita, disadari atau tidak. Dan kita tidak pernah tahu kapan keberuntungan itu akan datang kepada kita. Jadi, sukuri saja setiap peristiwa dan setiap keberuntungan yang ada menyertainya. :)

Bagikan artikel ini

12 comments

  1. Ketika kita pas kena operasi seperti itu, para polisi sangat detail mencari kekurangan-kekurang yang ada pada kendaraan kita, sampai-sampai penutup angin ban dipaermasalahkan.

    Saya juga Alhamdulillah, beberapa kali melewati operasi satlantas ketika sudah selesai. Dan bisa jadi ada banya hal lainnya yang kita nggak menyadari berapa beruntungnya kita berapa pada lokasi dan waktu yang tepat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada model pencari kesalahan Kang, meski tak semua seperti itu. Tapi apapun modelnya, kalau sudah ketemu sama operasi lalu lintas bawaannya was-was :)

      Delete
  2. Perlu disyukuri kayaknya mas, keberuntungan yang kita dapat dari FIFA. Semoga keberuntungan itu gak dibuat angin-anginan lagi bagi para pihak terkait untuk segera membenahi PSSI yang makin gak beruntung

    ReplyDelete
    Replies
    1. jangan-jangan malah mengharapkan keberuntungan berikutnya, karena sepertinya tak ada yang mau mengalah dan mengambil jalan tengah :)

      Delete
  3. faktor kebetulan atau ketidaksengajaan memang sering kita temui, mungkin bersyukurlah yang lebih tepat kita lakukan, baik mendapat kesenangan atau kesusahan. Mengenai Sanksi dari FIFA yang ditunda menurut saya bukan keberuntungan, seharunya sanksi dijatuhkan. biar pemerintah dan elite politik pada mikir. Terlalu banyak campur tangan Politik didalam olahraga kita. apalagi jadi lahan korupsi.salam kunjungan

    ReplyDelete
    Replies
    1. berusaha untuk selalu bersyukur atas apa yang telah diperoleh. saya juga sepakat kalau misalnya sanksi merupakan jalan terbaik, bila kali ini diberi kesempatan tapi tetap saja tidak selesai permasalahannya, mungkin sanksi lebih baik

      Delete
  4. lega rasanya ketika terhindar dari razia. saya selalu melambatkan kendaraan pada tempat2 yang terbiasa ada razia. jujur sajalah, saya tidak punya SIM hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau bepergian jauh atau lewat jalur ramai, biasanya saya selalu komplit, tapi kali ini saya masih dengan kebiasaan lama yang pergi tanpa menggunakan helm, meski surat-surat lengkap :)

      Delete
    2. kebiasaan yang tidak baik, kang... meski nggak ugal-ugalan juga pake helm sih harus. Hehehe

      Delete
  5. kl cewek mah enak mas... tinggal di rayu aja pak polisi nya :p

    ReplyDelete
  6. heheh
    orang pintar dikalahkan orang bejo mas,,,
    selamat telah beruntung heheh

    ReplyDelete
  7. POLISI LALU LINTAS Bukan lagi mengayomi dan memberikan rasa aman, melainkan di manapun POLISI BERADA, pasti akan membuat rasa RISIH dan JENGAH, bahkan seolah TEROR terdekat !!!
    coba saja kita lihat polisi polisi yang sedang makan di warung warung makan, perhatikan sikap orang orang di sekitar nya, RISIH, JENGAH, dengn kedekatan yang sangat tidak di inginkan.

    ReplyDelete