Seperti Berjalan Di Atas Permukaan Air Sungai - Sukadi.net

January 7, 2013

Seperti Berjalan Di Atas Permukaan Air Sungai

Sudah beberapa pekan, mungkin sudah beberapa bulan terakhir ini hujan terus saja mengguyur, musim hujan sudah melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia. Seperti biasa, saat musim penghujan selalu ada saja yang dikeluhkan, selain curah hujan yang begitu sering dan lebat, kadang potensi bencana yang timbul bisa membuat orang jadi khawatir.

Bukan rahasia lagi kalau sebagian wilayah di Indonesia adalah langganan banjir, sering juga hujan disertai angin kencang yang membuat pohon tumbang dan bencana lainnya. Ada sebagian orang yang menganggap hujan adalah rejeki, namun bila sudah banjir, banyak yang menyalahkan orang lain, bahkan alam pun sering dijadikan kambing hitam.

Sudah sering saya melewati perjalanan dengan kondisi hujan lebat, dan dari situ saya bisa menyatakan kalau sebenarnya ada yang salah dengan perencanaan dan kepedulian orang terhadap timbulnya banjir, dalam hal ini saya melihat potensi banjir dalam skala kecil di jalan raya. Sering saya terjebak dalam kubangan-kubangan yang dalam, atau genangan air yang lumayan dalam karena tak ada saluran atau saluran yang tidak terpelihara sehingga mau tak mau air lari kebadan jalan karena posisinya lebih rendah dari bahu jalan.

Dengan seringnya air menggenang di jalan, secara tidak langsung menjadi penyebab jalan menjadi rusak. Malah, ketika saya merasa kesal, saya membayangkan seperti berjalan diatas permukaan air sungai. Lubang pada jalan sering tak terlihat sehingga tak jarang membahayakan, belum lagi saat posisi air di jalan lumayan tinggi, bisa menyebabkan kendaraan menjadi macet.

Tapi, inilah kenyataannya, mungkin harus membiasakan diri, karena saya merasa semakin lama bukan semakin baik tapi malah semakin kurang. Banjir semakin meluas, saluran semakin minim fungsinya, dan banyak lagi (baca: hujan dan kambing hitam). Semoga saja dan semoga saja, ada perubahan yang terjadi sehingga hujan tak selalu menjadi kambing hitam.

Bagikan artikel ini

18 comments

  1. benar, bukan alam yang salah, tapi manusia sendiri yang mulai tak ramah, jadi alam pun marah

    ReplyDelete
  2. kesadaran untuk ramah lingkungan seolah makin rendah, apa karena semakin banyk yg lebih mementingkan masalah ekonomi sehingga lupa daratan utk mengurusi bumi! entah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada banyak faktor yang mungkin berpengaruh, tapi saya tidak tahu pasti faktor utamanya

      Delete
    2. dibuat penelitian lumayan bagus mas, pake statistik analisis multivariat dgn analisis faktor :D

      Delete
  3. Alam memang sudah banyak berubah dan itu dimulai dari manusia yang tidak bersahabat lagi dengan alam..

    ReplyDelete
  4. semoga jakarta 2013 ga banjir lagi..amin

    ReplyDelete
  5. penataan irigasi yang baik mungkin menjadi solusi yang tepat untuk mengurangi banjir di perkotaan yang kebanyakan kurang lahan untuk menyerap air hujan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada banyak solusi, dan kalau dilaksanakan sebaik mungkin barangkali bisa mengurangi banjir

      Delete
  6. banjir tahun ini kayaknya yang terbesar...

    ReplyDelete
  7. Ada yang senang, ada yang susah. Meski kena banjir tetapi bisa menjadi ladang rejeki bagi sebagian orang dengan menawarkan ojek gerobak.

    ReplyDelete
  8. Iya mau nggk kebanjiran gimana orang bahu jalannya lebih tinggi daripada jalan. Dan saluran-saluran disetiap jalan juga jarang ada yang berfungsi kok. Pasti saluran-saluran air yang ada di pinggir bahu jalan mampet karena banyaknya sampah..

    ReplyDelete
  9. Barangkali di sana ada jawabnya...
    mengapa di tanahku terjadi bencana...
    #ebit g ade

    ReplyDelete
  10. dari kecil hingga setua ini kita masih harus main air2an, sangat menyedihkan..

    ReplyDelete