Hati-Hati Dengan Mata Anda - Sukadi.net

May 20, 2014

Hati-Hati Dengan Mata Anda

Cinta datang dari mata lalu turun kehati. Demikian bunyi pepatah yang menggambarkan betapa mata mempunyai "peran" penting dalam urusan asmara. Banyak pasangan yang mengatakan kalau awal mereka jatuh cinta adalah saat pandangan pertama.
Toko Buku
Jangan Pergi Ke Toko Buku!.

Ini serius, peringatan bagi Anda yang suka pergi ke toko buku. Jangan pergi ke toko buku!. Kenapa?, sederhana saja alasannya, kalau Anda tak "kuat iman", bisa-bisa uang Anda akan habis untuk membeli buku. Ya, berulangkali hal ini saya alami, saking asiknya melihat buku-buku yang bagus, tak terasa tangan menjadi gatal untuk mengambil dan membelinya. Kalau pegang uang sih tidak masalah, masalahnya kalau pas tidak pegang uang tapi lihat buku yang bagus, bisa jadi masalah di hati.

Tak salah memang, membaca buku itu bagus, sangat dianjurkan. Namun, yang tidak bagus adalah ketika keinginan untuk membeli buku sangat kuat namun tidak diimbangi dengan kondisi keuangan yang mencukupi, bisa-bisa akan menimbulkan permasalahan baru. Perlu adanya pemikiran ulang, penyeimbang antara keinginan dan kondisi keuangan yang ada.

Jadi, hati-hati dengan matamu, saat datang ke toko buku, usahakan mencari yang seperlunya saja. Kalau ada fasilitas komputer pencari buku, gunakan dan cari yang ingin kita beli, kalau tidak ada mending langsung pergi agar terhindar dari 'rayuan' buku-buku yang memang sangat menggoda. Kecuali bagi Anda yang punya uang berlebih dan memang diperuntukkan untuk belanja buku.

*****
Suara Merdeka, 5 Mei 2014

Seorang remaja tewas di Kompleks Sendang Pokak, Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten. Seorang pelajar sebuah SMK di Klaten  tewas ditikam sesama pelajar, permasalahannya sepele, dipicu karena saling lirik. 

Dari berita yang saya baca, kejadian bermula ketika korban usai sekolah menuju lokasi untuk nongkrong bersama dua rekannya. Saat sedang berisitirahat di dekat mata air itu, dari arah barat muncul tiga pelar SMK lain melintas didepan mereka dengan mengendari sepeda motor berboncengan. Setelah dekat, kelompok pelajar itu ikut nongkrong. Diduga karena tidak terima karena saling pandang saat melintas, pelaku marah dan mendekati korban. Tanpa banyak tanya, pelaku lalu menusuk ulu hati korban dengan sebilah pedang.

Pelaku pun kabur, dan korban bersimbah darah dan dilarikan ke rumah sakit, namunkarena lukanya yang parah, akhirnya nyawanya tidak tertolong.

*****
Dalam sebuah iklan, ada penggambaran tentang sebuah pandangan mata, kurang lebih demikian: pandangan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda...

Bagikan artikel ini

2 comments

  1. itu namanya "lapar mata"

    ReplyDelete
  2. "Diduga karena tidak terima karena saling pandang saat melintas, pelaku marah dan mendekati korban."

    Hmm... Bagi saya hal ini sungguh menyedihkan. Mereka sesama pelajar, seharusnya yang utama ialah belajar. Seusia mereka mungkin memang sedang mencari jati diri, tapi seharusnya juga bisa membuka diri dan memiliki banyak teman. Tapi kenapa hanya berawal dari bertatapan mereka jadi bertindak kriminal seperti itu? Kemana peran orang tua yang seharusnya bisa mengawasi anak mereka? Terlebih bagaimana peran orang tua yang mendidik mereka sejak kecil? Kenapa setelah besar malah jadi seperti ini? Apa pergaulan anaknya tidak terkontrol? Mereka adalah calon penerus bangsa ini. Coba pikir kalau bangsa kita diteruskan oleh mereka-mereka ini? Hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, seharusnya kita wajib tanggap atas peristiwa ini. Jangan sampai moral yang bobrok menggerogoti semua kalangan di negeri ini. Mereka yang di daerah, masih pelajar, kok sudah saling bunuh. Mereka yang berpendidikan tinggi, sebagai pejabat, kok korupsi. Mau dibawa ke mana negeri ini??

    ReplyDelete