Bosan Dengan Berita Politik Indonesia - Sukadi.net

January 13, 2015

Bosan Dengan Berita Politik Indonesia

Sudah sejak lama saya merasa tidak suka melihat berita politik di televisi, membaca berita politik di media cetak maupun menyimak berita politik di portal berita online. Terlalu berat untuk dicerna, dan terlalu membosankan menurut saya. Saya merasa jenuh karena saat bicara politik Indonesia erat kaitannya dengan kesiapan kita (saya) untuk menahan emosi.

Tahun 2014 kemarin menjadi tahun yang ramai dengan berita politik, pemilihan legislatif sampai pemilu presiden menjadi sumber berita yang tidak ada habisnya. Kepemilikan media oleh para tokoh politik pun turut menjadi warna tersendiri dalam hingar bingar percaturan politik di Indonesia. Semua meriah dan membuat saya menjadi bosan karena terkadang ada keberpihakan media terhadap tokoh tertentu.
Bosan Dengan Berita Politik di Indonesia
Berita Politik di Televisi
Berita saat ini sedang ramai mengabarkan Komjen Budi Gunawan yang menjadi calon tunggal Kapolri, setelah sebelumnya tak ada jeda terkait berita jatuhnya pesawat Air Asia. Keputusan presiden mengundang pro kontra dan dianggap kontroverisal. Banyak LSM dan berbagai fihak yang memprotes dan menyayangkan keputusan Presiden Joko Widodo yang tidak melibatkan KPK dan PPATK dalam proses seleksi calon Kapolri. Banyak yang mempertanyakan mengenai keputusan presiden tersebut.

Belum usai mengenai pro kontra kelayakan Komjen Budi Gunawan menjabat sebagai Kapolri, siang tadi KPK mengumumkan mengenai keterlibatan Budi Gunawan dalam kasus tindak pidana korupsi dan menetapkannya sebagai tersangka. DPR tetap melakukan fit and proper test meskipun sudah ada pengumuman dari KPK terkait status Komjen Budi Gunawan, padahal Komisi III punya hak untuk menolak. Kalau diuraikan, sebenarnya masih banyak kelanjutan beritanya, namun saya sudah tidak tertarik, sehingga sebatas itu dulu yang saya sampaikan.

Tidak lucu. Pusing kalau lihat berita politik Indonesia, makanya saya malas untuk membicarakan perihal politik, karena hanya seperti lelucon, saya malah seperti orang bodoh karena merasa sebagai rakyat yang sering dibodohi, Oleh karenanya, saya merasa akan lebih baik kalau saya memilih tayangan yang tak ada kaitannya dengan kabar-kabar politik yang menjemukan tersebut. Tapi, tetap saja sulit, karena sekarang meski bukan siaran berita, tapi running text yang muncul di layar televisi tetap saja memberitakan mengenai politik yang sedang ramai. Lalu, apakah harus tidak menonton televisi?.

Bagikan artikel ini

9 comments

  1. Saya setuju...apalagi sampai acaranya selesai, tanpa ada solusi. Berita Politik di televisi justru mirip NGERUMPI.

    ReplyDelete
  2. politik indonesia ibarat memperebutkan pepesan kosong, debat sana debat sini, sikut sana sikut sini gak peduli benar salahnya yg pnting berkuasa

    ReplyDelete
  3. setuju gan, postingan yang bagus
    yuk gunakan kaos dengan label positif di
    kaos muslim anak dan keluarga

    ReplyDelete
  4. emang sih politik yang rumit, jadi tak ada artinya penggantinya itu sapa taupun sebelumnya sapa jadi sama saja.

    ReplyDelete
  5. Terlalu banyak rekayasa. Apalagi sekarang

    ReplyDelete
  6. Hahaha...
    ya paling tidak ada benarnya walau sedikit........ :)

    ReplyDelete