Diare, Infeksi Pencernaan Pada Anak Yang Berbahaya - Sukadi.net

April 13, 2017

Diare, Infeksi Pencernaan Pada Anak Yang Berbahaya

Memiliki anak yang masih kecil tentu menjadi hal yang membahagiakan, apalagi kalau masih dalam usia lucu-lucunya. Keceriaan hadir lewat gelak tawa dan canda si kecil, orang tua tentu menikmati momen semacam ini.  Tapi, ada kalanya permasalahan hadir, dimana anak-anak kehilangan canda tawa mereka karena terserang sakit. Hal yang sering muncul mengganggu kesehatan anak adalah masalah pencernaan, yaitu infeksi pencernaan pada anak, dan salah satu infeksi pencernaan yang kerap terjadi adalah diare.
Infeksi Pencernaan Pada Anak
Ilustrasi. Photoright: OpenClipart-Vectors / Pixabay.com
Seperti diketahui bahwa diara bukan menyerang orang dewasa saja, akan tetapi anak dan bayi sekalipun juga bisa terserang diare. Karena memang jenis infeksi pencernaan ini penyebabnya ada banyak, dan orang tua maupun anak-anak memungkinkan untuk dapat terserang. Hanya saja, orang dewasa lebih bisa menghindari bila dibanding dengan anak-anak.

Secara umum ada beberapa faktor penyebab diare, diantaranya adalah:
  • Infeksi bakteri dan parasit, biasanya masuk kedalam tubuh melalui tangan yang kotor, makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi. Bakteri Salmonella dan E.coli adalah bakteri yang umum dijumpai. Biasanya bila diare dikarenakan bakteri akan disertai dengan sakit perut serta demam yang cukup tinggi. 
  • Infeksi karena  virus. Virus yang menjadi penyebab diare akut pada umumnya adalah Rotavirus, biasanya hanya berupa diare tanpa lendir dan bila demam hanya sumeng-sumeng saja. Virus bisa masuk ke tubuh bisa melalui tangan yang kotor, makanan atau minuman terkontaminasi, makanan atau minuman yang proses memasaknya tidak baik.
  • Keracunan makanan atau alergi, penyebab yang bisa saja terjadi, biasanya setelah makan makanan tertentu baru akan muncul tanda dan gejalanya. Gejala lain bila terjadi keracunan atau alergi makanan adalah sakit perut atau muntah. 
  • Intoleransi makanan. Masih berkaitan dengan makanan, yang paling umum dijumpai pada kasus diare sebagian orang adalah intoleransi laktosa (gula pada susu) sehingga gangguan diare muncul sesudah konsumsi produk susu. Oleh sebab itu harus teliti dan hati-hati dalam memilih produk susu agar tidak terkena diare. 
  • Efek negatif terhadap obat-obatan. Dari sekian obat yang bisa menyebabkan diare, salah satu jenis obat yang sering menjadi penyebab diare adalah antibiotik. Kenapa antibiotik bisa menyebabkan diare? Hal ini dikarenakan antibiotik membunuh bakteri baik dan jahat, sehingga bisa mengganggu keseimbangan flora normal atau bakteri abik dalam usus.
Selain apa yang sudah disebutkan diatas, beberapa penyebab diare lainnya diantaranya penyakit usus, gangguan usus fungsional (stress), gangguan system imun (imunodefisiensi) dan lain sebagainya. Bila diare menyerang, segera harus disembuhkan sebab bisa membahayakan, karena tubuh bisa kehilangan cairan atau dehidrasi karena tertalalu banyak cairan yang keluar. Untuk langkah penyembuhan penderita diare harus minum air yang banyak serta oralit sebagai pengganti mineral yang terbuang. Bila dirasa tidak ada perubahan maka segera saja menghubungi dokter, jangan sampai terlambat karena bisa berbahaya.

Selain diare, permasalahan infeksi pencernaan pada anak lainnya adalah sembelit atau susah buang air besar. Ini adalah kebalikan dari diare, dimana penyebab terjadinya sembelit biasanya dikarenakan kurangnya asupan air serta serat.

Nah, dengan adanya “ancaman” dari infeksi pencernaan ini semoga lebih hati-hati dalam menjaga kesehatan, khususnya bagi orang tua agar dapat menjaga anak supaya dapat terhindar dari segala macam penyakit. Asupan makanan perlu diperhatikan, dan juga kebersihan pada lingkungan sekitar perlu diperhatikan agar anak terhindar dari bermacam gangguan yang bisa mengganggu saluran pencernaan hingga mengakibatkan terjadinya infeksi. Bagaimanapun juga penyakit yang terkesan sepele seperti diare misalnya, bisa berakibat fatal bila terlambat dalam menanganinya. Semoga bermanfaat.

Bagikan artikel ini

1 comment