Aroma Rindu

Masih terbayang
Segenggam ridu terpulang petang
Lusa,
Tergambar
Lusuh; seikat kembang tak lagi melenggang
Kemarin telah bercerita perihal kemesraan
Sepucuk harapan tersurat dalam mimpi tak tersirat
Kemana air akan mengalir
Kesitu cinta ‘kan bermuara

Slawi, 03 Agustus 2008

12 comments for "Aroma Rindu"

Comment Author Avatar
memory lama nih,,
masih kalah saya kalau soal puisi mas :)
Comment Author Avatar
Kalau tau dibuatkan puisi spt ini, pasti si dianya kelepek2 ya mas. Sempet dikirimkan sm yg termaksud nggak mas ?(mau tauuu aja ya hehehe)
Comment Author Avatar
@Dwi: tulisan saya dulu Mas, kebetulan belum terarsip dengan baik. Puisi itu bukan soal menang kalah Mas, semua sama saja... :)

@Rubiyanto: bukan CLBK kok mas, mengarsipkan tulisan saja. salam kenal juga... :)

@Winny W: saya nulis bukan untuk mengklepek-klepekkan orang Mbak, sekedar berkarya dan mencurahkan apa yang ingin saya curahkan... :)

Terimakasih
Comment Author Avatar
sebuah aroma rindu yang indah ^^
mengenang kadang terasa tak cukup untuk memuaskan rindu >.<
Comment Author Avatar
wah, lm g ke sini . . .

semangat untuk berpuisi ^^
Comment Author Avatar
Rindu sudah terobati tatkala Mudik..
Comment Author Avatar
@inge: dengan mengenang minimal membuka kembali ingatan dan mengingat masa indah... :)

@Damarsaloka: terimakasih, harus seangat dong... :)

@ Lulus Sutopo: Walau macet ya Pak... :)

Terimakasih
Comment Author Avatar
aroma rindu yang senantiasa mewangi...tak pernah lekang oleh waktu...:)
Comment Author Avatar
@windflowers: ya, senantiasa memenuhi sudut hati mbak :)

@pakde sulas: rindu itu apa yang tidak dimengerti tentang rahasia hati... :)

@Tentang alat kesehatan: dalam menunggu hadirlah rindu.. :)

Terimakasih
Comment Author Avatar
Aroma rindu terbawa angin, hingga terasa sampai ke kalbu..
Comment Author Avatar
'Ne: semoga aromanya membawa kebahagiaan mbak.. :)
terimakasih