Maafkan aku kekasih, kepadamu aku memohon maaf. Aku tak bisa sesempurna kisah dalam cerita-cerita cinta, yang mencintai dengan begitu 'sempurna'. Aku hanyalah manusia biasa yang berusaha mencintaimu dengan semampuku. Aku ingin dengan mencintaimu bisa menghantarkan perasaan-perasaan yang lebih dalam, rasa yang lebih tinggi kepada Yang Maha Cinta. Bersamamu menemukan cinta yang sesungguhnya.
Maafkan aku kekasih, kepadamu aku memohon maaf. Aku terkadang terlalu 'bodoh'. Aku ingin mencintaimu tanpa harus membuatmu terluka. Tapi, rasa cintaku kepadamu terkadang malah melukai hatimu, terkadang aku tak meyadari hal itu. Aku sering lupa jika kita punya hati yang berbeda, sehingga pemahaman kita tentang bagaimana cara mencintai juga berbeda. Kita disatukan untuk menyelaraskan hal itu, dan itu butuh proses. Terkadang cinta tak "semudah" yang kita kira.
Kekasih, cinta itu melekat dalam diri kita, dalam detik, dalam jengkal, dan dalam setiap hembusan nafas. Cinta akan membawa kita pada sebuah lautan, yang jika kita salah dalam melangkah, ombak dan badai akan menelan kita. Dan jika kita melangkah pada jalan yang tepat, angin akan menuntun perahu kecil yang kita tumpangi berlayar mengarungi samudera tanpa tepi. Dengan segala keterbatasan dan ketidak sempurnaanku, aku berharap bisa mencintaimu, tanpa melukaimu.
*) Di ikut sertakan dalam give away Mencintai Tanpa Melukai di blognya Mbak Diana.
mencintai itu sebuah proses yg tiada akhir, begitukah?
ReplyDeletesemoga menang kontesnya kang :)
@narti: mungkin, mbak.. jawaban pastinya terletak pada sudut pandang kita masing-masing hehe..
ReplyDeleteterimakasih mbak.. :)
cinta memang deritanya tiada akhir wow malah pat key h3
ReplyDeleteUhuy... baru ini aku baca postingan paling romatis di blog ini hauhahuaha..... pasti si Mbak yg lagi baca disebelahmu nyengir2 tuh kang haha...
ReplyDeleteKayanya gak salah nih Mbak Diana bikin Give Away pake tema ini, jadi ketauan semua dalemannya haha....
@bopfive5: hahaha... pengaruh dari panglima tian feng ya mas..
ReplyDelete@Ferdinand: Padahal banyak lho Kang, disini tulisan yang lebih 'ngeh' dari ini juga ada, kebetulan saja sampeyan tidak membacanya hehehe..
kata terindah..adalah dengan selalu berusaha untuk selalu mencintai, meski waktu kian berubah dan membuat tanpa sengaja melukainya
ReplyDeletemakasih ya mas udah berpartisipasi :)
@windflowers: terimakasih mbak, semoga berkenan :)
ReplyDeletewah indah mas...
ReplyDelete@Mas Coro: terimakasih... mungkin hanya sebuah kebetulan :)
ReplyDeletekeren banget mas,,, :)
ReplyDelete@Rumah Dijual: terimakasih :)
ReplyDeleteKenapa mencintai kalau harus melukai?
ReplyDeletehehehe.... keren mas.. jdi terinspirasi ni...:)
@info Tech: jawabannya terletak pd diri kita masing2 :)
ReplyDeleteterimakasih
Puitis sekali Mas. Dan sangat manis.
ReplyDeleteMaap saya baru sempat membacanya.
@Masbro: terimakasih mas, hanya sebuah kebetulan kok :)
ReplyDelete