Iklan Yang "Kurang Pantas" Di Facebook

Iklan, mungkin ini salah satu sarana yang tepat untuk memasarkan atau memperkenalkan sebuah produk atau apapun bentuknya agar dapat laku atau banyak dicari orang. Banyak media yang dapat digunakan oleh pemasang iklan untuk menempatkan 'produk' mereka, bisa media cetak maupun elektronik. Seiring dengan perkembangan jaman dan makin banyaknya pengguna internet, media online menjadi salah satu pilihan bagi para pemasang iklan.

Bagi Anda pengguna situs jejaring sosial Facebook, mungkin sudah tidak asing lagi dengan banyaknya iklan yang muncul, baik itu yang terang-terangan maupun yang tidak kentara. Ya, sebuah hal yang lumrah ketika pemilik situs atau blog mempergunkan "lahan" mereka tersebut untuk mencari untung sebanyak-banyaknya, Facebook adalah salah satu contohnya.

Untuk sebuah judul yang 'fantastis' mungkin itu salah satu trik agar orang dapat tertarik, begitu juga dengan gambar-gambar yang menarik akan membuat orang lebih penasaran. Akan tetapi, ketika judul iklan dan gambar yang ditampilkan adalah 'konsumsi orang dewasa', tentu akan menjadi sebuah kekurang-pantasan. Ya, saya sudah sering melihat iklan semacam itu di facebook, dan barangkali pun demikian dengan Anda. Beberapa contoh iklan seperti apa yang ada pada gambar diatas.

Apakah hal tersebut salah?, tidak, saya tidak menganggap hal tersebut salah, masalahnya hal tersebut berhubungan dengan kepentingan bisnis dan besar-kecilnya pendapatan (mungkin). Namun ketika pengguna Facebook yang masih anak-anak atau remaja melihat iklan semacam itu, barangkali itu akan menjadi sebuah cerita lain, tentu saja terkait dengan kepantasan. Apalagi saya pernah melihat sebuah iklan dengan 'judul dewasa' disertai dengan gambar yang benar-benar vulgar, ketika (maaf) alat kelamin diekspose dengan gamblangnya. Apakah yang semacam ini salah?, tidak, salah benar itu (mungkin) tergantung dari sudut pandang mana menilainya.

Saya tidak ingin menghakimi, tidak pula ingin memperdebatkan tentang salah-benar, pantas-tidak, ini hanya soal rasa. Ketika sudah dirasa risih, menempatkan segala sesuatu pada tempatnya dirasa akan lebih baik ketimbang menempatkan pada tempat yang kurang tepat. Akhirnya, semua kembali pada diri kita masing-masing.