Tidur Itu Berselimut
Sebelum Anda putuskan untuk membaca postingan ini sampai usai, ada baiknya Anda pertimbangkan terlebih dahulu, karena tulisan ini hanya akan membahas sedikit tentang selimut, lebih tepatnya lagi mengenai kebiasaan tidur berselimut he.he... Sekedar cerita, anak saya setiap tidur hampir selalu menolak saat dipakaikan selimut, mungkin karena sudah terbiasa tidak berselimut. Tapi kebalikannya dengan saya, apapun keadaannya, setiap tidur malam rasanya belum lengkap kalau belum menggunakan selimut, apapun jenis selimutnya.
Tidur Nyenyak |
Bukan sesuatu yang aneh memang, tapi kiranya setiap orang memiliki kebiasaan sendiri-sendiri dalam menyikapi nikmatnya memejamkan mata. Kalau dingin wajar berselimut, tapi bagi saya dingin atau panas sebisa mungkin mengenakan selimut, minimal ada selimut didekat saya.
Sebenarnya setiap kebiasaan itu mempunyai plus minus masing-masing, karena sepertinya hal seperti ini sudah menjadi hukum alam, layaknya kebiasaan-kebiasaan lainnya. Namun patut menjadi catatan, hal-hal yang dianggap kecil semacam ini bisa menjadi besar manakala orang keliru dalam menyikapinya.
Tidur itu berselimut, asyik, apalagi kalau berselimut mimpi indah. Tidur itu berselimut, tapi awas, jangan sampai ada musuh dalam selimut. Tidur itu berselimut, asal jangan pakai selimut tetangga, ingat baik-baik kata Repvblik: "mana mungkin selimut tetangga, hangati tubuhku dalam kedinginan...". Apapun adanya, paling enak adalah selimut milik sendiri, bukan selimut tetangga. #eh
10 comments for "Tidur Itu Berselimut"