Di malam yang remang, di pos ronda, nampak dua orang setengah baya sedang asyik ngobrol. Mereka adalah Kang Gendon dan Pakde Sastro.
Kang Gendon: Sekarang kok pada ramai ngomongin soal ketegangan Indonesia sama 'negara tetangga', memangnya ada apa to Pakde?
Pakde Sastro: Memangnya sampean tidak tahu to Kang?, lha wong beritanya sudah ada dimana-mana kok.
Kang Gendon: Setahuku ya cuma so'al TKI, itupun aku dengar dari cerita teman-teman waktu ngobrol-ngobrol di sawah. Sama yang dulu itu, masalah pulau ligitan dan sipadan serta iklan yang pakai tari pendet tanpa ijin itu. Yang lainnya katanya masih ada tapi aku tidak terlalu mengikuti beritanya.
Pakde Sastro: Kalau itu sudah berita lama, yang sekarang ada lagi.
Kang Gendon: Lho, masih berani lagi to?, mau ngaku-ngaku pulau lagi?, masih mau melecehkan lagi?, memangnya mereka itu sudah ampuh apa ya?
Pakde Sastro: Nyatanya seperti itu Kang, mungkin karena Indonesia negara yang penuh cinta, tidak suka perang, pemaaf, sehingga mereka berani lancang, meremehkan, melecehkan, menginjak-injak harkat dan martabat Bangsa Indonesia.
Kang Gendon: Tapi aku isin Pakde, bikin emosi, wong mereka itu dulu yang mengajari sekolah ya guru dari Indonesia kok, yang ikut membesarkan perekonomian ya pekerja dari Indonesia, lha kok sekarang mau lancang. Arep ngajak gelut piye.......
Pakde Sastro: Hus, jangan seperti itu Kang. Kalau bicara masalah emosi, isin, pengen gelut, aku ya sama kayak sampean. Tapi kita punya pimpinan yang mengambil kebijakan, kita bisanya cuma manut. Umpama hitungan kasar, pakai bahasanya dagelan, orang se Indonesia kencing semua itu sudah cukup buat menenggelamkan 'negara tetangga'. Mereka itu terlalu kecil buat melawan kita, mereka cuma menang gertakan, berusaha menurunkan mental kita. Coba kalau benar-benar berani, para pekerja dari Indonesia di tarik semua, mereka pasti kalang kabut, ekonomi mereka hancur.
Kang Gendon: Bener juga ya....
Pakde Sastro: Wis lah, tidak usah pusing. Kita semua tidak rela negara lain meremehkan, melecehkan, menginjak-injak harkat dan martabat Bangsa Indonesia. Yen nganti isih wani ngrusak tatanan, yen isih nekat, di ajak gelut wae sisan, ndak soyo ndadi, mundak tambah kemaki...
Kang Gendon: Setuju karo jenengan Pakde. Sudah larut malam, aku tak pulang dulu ya Pakde, besok mau jemput anakku....
Pakde Sastro: Ayo, aku juga mau pulang.... oiya, besok mau jemput anak sampean yag jadi TKW di 'negara tetangga' itu ya?
Kang Gendon: Iya Pakde...
Kemudian mereka beranjak pergi dengan membawa rasa Nasionalisme mereka masing-masing.
******
Tulisan ini sengaja saya buat untuk menggelorakan semangat NASIONALISME BLOGGER CINTA INDONESIA yang di pelopori oleh Tim Manajemen Emosi.
cerita yang penuh moral Pak De :-)
ReplyDeleteaku pasrah wae lah, wes diomongi tetep Mbeler
ReplyDeleteesmosi pak De!
ReplyDelete@Haeruna: terimakasih Om... :)
ReplyDelete@Ka Damar: aku idem....
@wc-sekolah: puasa harus bisa mengendalikan diri... :)
setuju dengan pendapat pakdhe sastro. kalau sdh ndak bisa diajak bicara baik2, ya, diajak gelut aja, biar tahu rasa, haks.
ReplyDelete@sawali tuhusetya: maturnuwun Pak, salam dari Pakde Sastro :)
ReplyDeletePostingan yang membakar semangat dan nasionalisme kita semua....Good blog and good post.
ReplyDeleteSungguh sangat dilema masalah ini. Kita dihadapkan pada sikap idealisme dan persahabatan yang sudah terjalin begitu baik dengan teman-teman blogger dari negeri tetangga.
ReplyDeleteDalam tataran kebijakan upaya diplomasi tentu di kedepankan, pada tataran dibawah sebaikya tetap berperilaku sebagai bangsa yang beradab.
ReplyDeleteProtes kita sudah merupakan wujud nyata sikap bangsa Indonesia dan itu sudah bisa mempermalukan negara lain di forum internasional.
namun, kalau mereka sudah mulai mengarahkan moncong meriamnya ke negeri ini ya..cancut tali wondo rek.
Salam hangat dari Surabaya
salam sama pak de sastro
ReplyDeletedialog yg cerdas antara semangat nasionalisme dua bapak dengan fakta yg ironi (bagian mau jemput anak yg jd TKW).
ReplyDeleteSelamat mas, tulisannya bagus :)
@cHugy - gOgOg: terimakasih mas, sekedar menggelorakan semangat, semoga bermanfaat.
ReplyDelete@Ummiega: sebenarnya tidak ada yang menginginkan permusuhan Ummi, tidak semua orang di negeri tetangga mendukung kebijakan 'negaranya'. Dan silaturahmi yang sudah terjalin baik dengan sahabat blogger jangan terputus hanya karena hal ini.
@Pakde Cholik: Kita hanya bisa manut Pakde, kita hanya rakyat kecil yang bisanya cuma nggrundel dan ngrasani pimpinan kita yang kita anggap kurang tegas. Apapun kebijakannya saya berharap semoga menjadi solusi terbaik. Tapi kalau sudah nantang gelut, yo diantemi wae sisan....he.he.
maturnuwun Pakde
@anak nelayan: salam balik mas dari Pakde Sastro..
@Winny W: terimakasih mbak, nasionalisme harus di gelorakan, walau faktanya terkadang menjadi sebuah ironi... terimakasih mbak.. :)
@pakde sulas: saya juga malah bingung lho Pakde, bisanya cuma manut dan manut...
maturnuwun :)
salam buat pakde sama akangnya.
ReplyDeletesemoga si akang mau lebih gaul lagi... ghehe :)
semangat nasionalisme bisa tumbuh dimana saja, termasuk di pos ronda. tetap nasionalis.
salam kenal.
bagus postingan ini..jadi enak mbacanya...
ReplyDeletela iyo to malaysia iki jian mbeling tenan...
mungkin ini yg dinamakan rasa cinta negeri yg masih kental ya Mas, krn dgn mengkritik tindakan pemerintah terhadap negara tetangga , menandakan Pak Sastro peduli dan cinta negeri ini
ReplyDeletesalam
@ReBorn mau smp lagi: salam balik dari Pakde Sastro & Kang Gendon. Walau kurang gaul tapi Kang Gendon cinta Indonesia lho.. :)
ReplyDeleteterimakasih mas, semoga jiwa nasionalisme kita selalu ada...
@k.o.s: terimakasih, yen isih ngeyel di jewer wae ya mas... :)
@bundadontworry: rakyat kecil rasa nasionalismenya lebih menggebu Bunda, tapi tidak bisa apa-apa karena bisanya cuma manut sama kebijakan pimpinan.. :)
terimakasih Bunda..
pancen malaysia iku yoo...pengen di pentung iku xixixi
ReplyDeletekarena kita bangsa yg penuh cinta, jd ndak perlu perang
ReplyDeleteserba salah juga bro... kalo kita juga terus adem, org lain akan terus menjadi-jadi... bukannya mndukung perang sih, tp kita perlu tegas
ReplyDeletesalut mas sama tulisan sampean asyik tapi ada pesan yg tersampaikan
ReplyDeleteIndonesia butuh ketegasan !! Berdamai dan mengalah memang baik tapi tidak berarti memperlemah penegakan hukum secara tegas dan tuntas :)
ReplyDeleteitulah malaysia sang murtad
ReplyDelete@Riska mbem: halah mbak, ojo dipentungi, ndak nangis... :)
ReplyDelete@Skydrugz: nggak perlu perang mas, takutnya kita nggak ada biaya... mending buat bangun gedung saja yang satu koma sekian T itu :D
@uphy: saya juga tidak suka ada perang mas, tapi mungkin mereka perlu di jewer atau sekali-kali di pukul biar tidak meremehkan terus :)
@mas kadi: maturnuwun mas... :)
@Nilla G: Kita bisanya hanya manut dan manut dengan "kebijakan" atasan mbak...
@attayaya: malingsia kah? :)
jati diri bangsa indonesia sedang diuji...
ReplyDeletejangan ragukan rasa cinta kita sama ibu pertiwi ini...hingga tetes darah penghabisan..!!
sip. ikut serta juga ya..
ReplyDeletesalut buat pakde Sastro,, rasa nasionalisme yang tinggi memang perlu di pelihara, dari rakyat kecil sampai pemimpin bangsa.
ReplyDelete@windflowers: kalau perlu di ajak gelut sekalian ya mbak? :)
ReplyDelete@Sang Cerpenis Bercerita: iya mbak... :)
@Dwi: setuju Mas. biar wong ndeso tapi harus nasionalis :)
wow..sungguh mantaf sob...rasa nasionalisme blogger.....blogger penuh cinta jadinya..haha
ReplyDeletemakasih mas udah ikutan...sudah masuk dalam daftar daah....semangat...
ReplyDelete@julicavero: terimakasih mas...:)
ReplyDelete@Manajemen Emosi: semangat mas... terimakasih kembali :)
wah ayolah! nek dijak gelut! yo dilawan.. ojo mung ngomong menjaga citra (citra ne sopo sing dijogo) heheh
ReplyDeletesalam kenal pak..:)
@Adi Budi Y: citra cewek sing ayu kae lho mas... :)
ReplyDeletesalam kenal juga mas...
Aku ingin menggelorakan semangat Nasionalisme ku..
ReplyDeleteMempertahankan Harga Diri Bangsa..
tetapi yang kulakukan bukanlah mengganyang negara lain ataupun menunjukkan kekuatan..
yang kulakukan adalah ikut membangun kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia dengan segenap tenagaku, ilmuku, dan dengan segenap hatiku..
----
Salam kenal ya pak..
boleh mampir di blog saya.. terima kasih.. =)
@Lee Cho: Saya tidak suka kekerasan apalagi perang. Tapi kalau saya di tantang saya tidak akan mundur.. :)
ReplyDeleteSaya juga sependapat dengan Anda, membangun kesejahteraan dan kemakuran dengan tenaga, ilmu dan cinta...
Salam kenal juga, nanti saya kunjung balik...
terimakasih :)
Wah makasih ya pak dah mampir di blog ku..
ReplyDeleteterima kasih juga dah follow.. ^^
Mau tukeran link blog gaq pak? =D
@Lee Choo: terimakasih kembali, Dengan senang hati, nanti link-nya saya pasang... :)
ReplyDeleteSip.. blog bpk juga sudah saya pasang dgn nama Sukadi.net
ReplyDeleteTerima kasih ya..
Senang berkenalan dengan anda.. =)
@Lee Choo: terimakasih, senang berkenalan dengan Anda :)
ReplyDelete