Menjual Konflik

Saya tidak paham kenapa teman saya begitu menyukai sebuah acara yang tayang di salah satu TV swasta, sebuah acara yang katanya sebuah realita/kisah nyata. Padahal, sejauh yang saya tahu, acara tersebut berisikan permasalahan yang ujung-ujungnya nanti ketemu dengan penyelesaian.

Entahlah, saya tidak tahu apakah program itu benar-benar kisah nyata yang kejadiannya mengalir begitu saja, atau memang sudah di skenario. Sangat bagus sebenarnya kalau diambil sisi positifnya, tak ada yang salah dengan acara semacam itu, acara yang "menjual konflik" dan selalu ada ending (biasanya) bahagia. 

Tapi entah mengapa saya kurang bisa menikmati tayangan seperti itu, saya lebih suka menikmati acara yang benar-benar real, seperti acara olah raga misalnya. Berhubung saya bukan pengamat pertelevisian, jadi mungkin yang saya sampaikan adalah sebuah kekeliruan, menjual konflik mungkin bukan maksud dari acara semacam itu, tapi sebatas penyimpulan saya.

35 comments for "Menjual Konflik"

Comment Author Avatar
wah, bunda jarang banget nonton tv , Mas Broto.
jadi gak ngerti juga ttg realita menjual konflik atau sinetron.
di rumah juga kalau nyalain tv biasanya utk nonton sepak bola, liga spanyol atau liga inggris saja :)
salam
Comment Author Avatar
kadang akhirnya seperti menjual aib kalau itu benar kisah nyata >.<
Comment Author Avatar
Saya juga gak suka yang begituan pak. Saya lebih suka bernard bear. Ahihihi....
Comment Author Avatar
@bundadontworry: saya juga jarang nonton TV Bunda, kalaupun nonton paling acara komedi atau olah raga.
Terimakasih :)

@inge: semakin banyak yang dijual ya MBak...he.he

@pakeko: Halah...malah seneng kartun he.he.he

Terimakasih..
Comment Author Avatar
sama pak...seperti halnya pemimpin negara kita, yang sukanya buat konflik, buat saya lebih senang nonton seperti tayangan Kick Andy yang sangat penuh inspirasi, atau komedi dan olah raga...untuk menghibur hati ya pak...
Comment Author Avatar
terus terang saya bosan dengan tayangan-tayangan bualan di televisi kita, semua di dramatisir begini begitu seolah begitulah sebenarnya
Comment Author Avatar
Anonymous 06 December, 2010
konflik sudah merajarela dimanamana...ehhe
salam hangat dari blue
Comment Author Avatar
acar kisah nyata di tv itu kyk di lebih lebihkan ya bung
Comment Author Avatar
Bukankah prinsip media adalah menyajikan acara-acara yang sensaional dan mungkin kontroversial untuk meningkatkan ratingnya. Saya kira biasa aja selama kita bisa mengambil nilai-nilai positip yang terkandung di dalamnya.
Comment Author Avatar
Kalau saya suka nonton reality show yang bisa memberi manfaat pada orang yang enggak mampu, contohnya seperti "Bedah Rumah".. kalau acara tentang konflik, rasanya kok malah jualan aib ya..

Salam hangat dari Jember
Comment Author Avatar
Iya saya juga tidak suka acara TV begitu.. Keliatan banget bo'ongan tuh semuanya. Tapi masih banyak pemirsa yang meyakini bahwa itu benar2 REALITY SHOW...
Saya sudah menyaksikan sendiri bagaimana salah satu Reality Show emang sudah disetting sedemikian rupa di kota saya...
Hmmm, ini namanya kebohongan publik.. Sejak itu saya ilfil ama semua acara TV reality show ^ ^
Comment Author Avatar
saya juga krg suka dg acara2 seperti tersebut kang...
:D
Comment Author Avatar
saya jg kurang suka mas.. soalnya kayak dibuat²..
mending nonton upin ipin atau khrisna heheheh
Comment Author Avatar
jika di di bilang 100% rekayasa juga tidak...
ada beberapa episode yang memang real..
coba perhatikan sound ketika drama di putar,terutama bagi televisi yg mempunyai tata suara dolby stereo,aktifkan suround-nya..dan secara sekasama perhatikan jika terjadi dialog di dalam ruangan,jika suara terdengar ada gema,biasanya asli,tapi jika suara pemain teramat bagus/flat,di pastikan rekayasa...
saya berani mengatakan rekayasa juga karena pernah melihat secara langsung syut realigi episode di batu malang beberapa bulan yang lalu...
dan biasanya para pemain realigi juga berakting di drama realiti "mohon ampun aku" antv...
Comment Author Avatar
menjaual konflika adalah pekerjaan paling laris saat ini. Negara besar dan perusaahaan multinasional sering melakukannya agar modal dapat terus terputar
Comment Author Avatar
Saya mendapatkan informasi dari banyak orang. Bahkan dari saudara saya yang mengatakan bahwa sebenarnya acara seperti itu bukanlah acara yang berdasarkan realita melainkan berdasarkan tulisan yang digoreskan para tim kreatif.

Salam, Danu Akbar.
Comment Author Avatar
menjual konfik biasanya menggugah para ibu-ibu rumah tangga dan yang umumnya suka dengan sinetron :D
Comment Author Avatar
saya juga nggak suka acara realiti begituan mas, adegannya seperti sudah diatur sebelumnya. mendingan nonton film action sekalian, kalau ga ya yang berbau-bau adventure malah lebih asik.
Comment Author Avatar
hehe..aku jg kurang suka nonton tv mas..mending dngerin musik drpd nonton tv :d
Comment Author Avatar
menurutku sih sederhana aja mas

acara reality show itu lebih baik kalo dibandingin ama sinetron (ama sinetron loh ya/...) yang emang jelas-jelas boongan,sampai saat ini, menurut saya sih, sinetron indonesia masih sedikit sekali yang bermutu dan punya nilai jual.

skarang saya lagi seneng liat sinetron yang menurut saya (lagi) lumayan bermutu, judulnya: islam KTP, coba deh mas sukadi nonton, trus kasih pendapat dibintangair. gimana...? mau ndak...? ^^
Comment Author Avatar
kalo itu sih kek di dramatisir..sy nonton selewat selewat aja gak bgitu suka tu acara yg sperti itu
Comment Author Avatar
ibu saya sukanya juga nonton acara begituan, gak mau ketinggalan.
kadang buat pembelajaran juga bagus, tapi memang malah membuka aib juga.
Bali Villas Bali Villa
Comment Author Avatar
secara tdk sadar sifat manusia suka melihat aib orang lain.. karena dia akan merasa lebih tenang (hny beberapa)

tau dech boongan apa bener.. mungkin tujuan mereka memberi contoh.. ini lho kehidupan.. dan menunjukan jalan yg benar tu begini..

klo q lebih suka nnt Film daripada Sinetron dan lebih suka nnt reality show daripada Sinetron..

^_^?
Comment Author Avatar
Tayangan seperti itu biasanya di dramatisir, makanya aku juga malas menontonnya. Terasa seperti dibodohi.
Comment Author Avatar
Bener Mas, Saya juga ngak suka acara tsb, apa salahnya produser bikin acara yang mendidik, atau acara yang bisa membangkitkan motivasi, nasionalme, dsb.
Comment Author Avatar
Anonymous 08 December, 2010
acra apa to pak kok jual konflik itu,,,jadi penasaran
Comment Author Avatar
Anonymous 08 December, 2010
saatnya bersemangat
salam hangat dari blue
Comment Author Avatar
betapa miskinya negeri ini sampai konflik dijual belikan.
salam kenal mas, maap baru bisa kesini :D
Comment Author Avatar
Wah, telat saya kurang nonton tv kayaknya samapi ga tahu. Kebanyakan lihat blog hehehe ... Laporan juga sob, linknya sudah ada di Berita Gadget ya. Silahkan lihat di http://beritagadget.blogspot.com/p/link-partners.html. Thanks
Comment Author Avatar
Anonymous 09 December, 2010
10 ORANG PERTAMA YANG MENDAFTAR DI FACEBOOK
http://bagalao.blogspot.com/2010/12/1.html

8 PESONA ARIEL YANG MEMBUAT WANITA TERGILA-GILA
http://bagalak.blogspot.com/2010/11/8-pesona-ariel-yang-membuat-wanita.html
Comment Author Avatar
Berkunjung sore, ditunggu kunjungannya . terimakasih
Comment Author Avatar
Betul juga komentar teman kalau acara itu mengobral aib. Herannya kok mau ya.
Analisa saya (tanpa penelitian hehe) :
1. Sudah tidak punya malu
2. Pengin populer/masuk TV
3. Iming2 uang ? (mungkin dikasih honor lumayan)
4. TV kita terlalu kreatif cari acara
5. dst
Salam, jangan lupa mampir mas Kadi.
Comment Author Avatar
menjual konflik bukan hanya acara sinetron dan reality show, tapi juga berita (termasuk media cetak)

misalnya hal2 yg jelas2 haram.... masih bawa2 FPI.... ga perlu tanya dan bawa2 nama FPI kalau memang haram....

kelihatan banget kalau media sedang menggiring konflik publik vs FPI dengan tujuan menaikkan rating/oplah
Comment Author Avatar
menjual konflik itu salah satu cara bisa menjadikan rating bertambah dan ostosmatis menggiring opini publik...makanya kita mesti pinter2 memilih dan memilah mana yang penting untuk dikonsumsi... :)
Comment Author Avatar
saya juga kurang suka dgn program seperti itu