Bicara sampah memang tidak ada habisnya. Banyak hal yang menarik diperbincangkan dari benda yang namanya sampah ini, sampai-sampai banyak istilah yang muncul dengan menggunakan kata 'sampah'. Misalkan saja istilah sampah masyarakat, tulisan sampah, dan masih banyak lagi istilah yang muncul dengan paduan kata 'sampah. Dan hampir semua istilah yang terlahir tersebut selalu berkonotasi negatif. Benarkah sampah itu buruk, menjijikkan, dan tidak berguna?.
Bila kita berkaca pada hasil akhir pembuangan sampah, mungkin ada benarnya jika orang ber-persepsi bahwa sampah itu buruk dan menjijikkan. Anda bisa lihat pada gambar dibawah ini:
![]() |
Sungai yang beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah |
Menjijikkan, bukan?. Tapi tunggu dulu, jangan lalu beranggapan kalau sampah-sampah diatas menjijikkan dengan sendirinya, ada campur tangan pihak ketiga kalau saya bilang. Ini realita, jangan lantas Anda berpaling muka, ini soal kesalahan persepsi dan soal kebiasaan buruk manusia sehingga menciptakan persepsi tersebut.
Sering kita (saya) lupa tentang beda antara tempat sampah dan tempat nyampah, sehingga sering timbul permasalahan-permasalahan baru karena ulah kita (saya) sendiri. Dan ujung-ujungnya, sampah pula lah yang dijadikan kambing hitam.
Sampah memang sering dianggap tidak berguna, tapi, bagi sebagian orang, sampah adalah sumber penghasilan dan "pelarian ide". Sering kita temui para pemulung yang menyambung hidup dengan barang-barang sisa ini. Belum lagi, orang-orang yang berhasil menjadikan sampah sebagai "pelarian ide", dengan kreatifitas mereka menyulap sampah menjadi barang yang berguna. Tidak percaya?, coba Anda cari referensinya di google.
TPA Penujah, Kedungbanteng, Tegal |
Sampah memang menjadi permasalahan kita bersama, tidak ada untungnya saling menyalahkan. Makin hari makin banyak cerita yang hadir dari barang yang dianggap (sebagian orang) tidak berguna ini. Saya bicara disini bukan berarti saya sudah sepenuhnya menjadi orang yang sudah bisa menempatkan diri dalam mengurusi dan memperlakukan sampah sebagaimana harusnya. Tapi, saya berharap semoga saja ada solusi dan timbul kesadaran bersama akan pentingnya mengelola dan menempatkan sampah sebagaimana mestinya. Karena yang benar pun pasti menimbulkan dampak, entah positif maupun negatif. Tapi, minimal kita sudah berusaha dan bertindak, itu saja.
kekurang disiplinan dan kesadaran dirilah yang menyebabkan masalah sampah selalu menjadi hal sulit dipecahkan. Kita sudah memaksimalkan diri melakukan, tapi orang lain acuk tak acuh. Paling tidak kita sudah melakukan dan berprinsip bahwa kebersihan sebagian dari iman.
ReplyDeletesaya jadui teringat tayangan tipi tentang kawasan Lagos di Nigeria, yang jadi surganya pemulung
bingung mau komen...
ReplyDeletemungkin gaya hidup kita agar tidak banyak sampah yang perlu diubah ya?
misalnya, kalau bisa pakai bungkus daun pisang ya jangan gunakan bungkus plastik yang sekali pakai.
wah kalo ngomongin maslah sampah sih memang agak sulit,,karena smua tergantung dari individu masing2,,toh smua nya bisa terwujud kalo semua menrapkannya
ReplyDeleteMemang kebanyakan orang lupa sama pelajaran SD yaitu "Buanglah Sampah Pada Tempatnya"
ReplyDeletewaaah..membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan banjir..maka buanglah sampah pada tempatnya..:)
ReplyDeleteNek permasalahan sampah memang gada habisnya :)
ReplyDeletelaaahh, itu saluran sungai kok bisa jadi kaya gitu,,
ReplyDeletememang permasalahan sebnarnya ada pada manusianya, kurang memahami akan arti pentingnya berdisiplin membuang sampah pada tempatnya.
@Djangan Pakies: Perlu kesadaran bersama, rasanya sulit terealisasi jika semua pihak tidak saling mendukung.
ReplyDeleteTidak menutup kemungkinan di Indonesia juga akan bermunculan "surga" baru bagi para pemulung, Kang. Bukan hanya di Lagos, Nigeria saja :(
@narti: ada banyak hal yang mungkin bisa dilakukan, mbak.. dan saya pikir tiap orang punya daya kreasi masing-masing :)
ReplyDelete@PT. Karya Prima Sukses: sepakat, semua kembali pada diri masing-masing :)
@Doni" seperti yang banyak terpampang dibanyak tempat :)
@Outbond Malang: ya, dan bukan hanya banjir :)
ReplyDelete@eko susilo: semoga saja ada solusi untuk ceritanya :)
@Mabruri: itu hanya satu contoh, mas.. di banyak tempat mungkin malah lebih parah dari itu :(
Persoalan sampah di lingkungan kita, tentunya tidak akan pernah habis-habisnya untuk kita bicarakan.. merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah...
ReplyDeleteselama kita tidak di siplin dalam kehidupan msalah tdk akn pernah usai ....sama halnya dgn ....
ReplyDeletecari solusi tepat untuk memecahkan masalah ....
ReplyDelete@Belajar Photoshop: Oleh karenanya, bagaimana agar sampah-sampah hasil dari aktifitas manusia tersebut tidak terlalu menimbulkan permasalahn baru...
ReplyDelete@xamthone plus: maksudnya?
galakkan saja 4R..
ReplyDeleteimsyaallah kalau konsisten akan membawa hasil :)..
@socafahreza: 4R?, apa itu?
ReplyDeleteyang penting ada tindakan nyata hehe..
jakarta di beri bonus banjir juga salah satunya di sebabkan oleh sampah... sampah memang memiliki dua mata sisi. bsa juga di manfaatkan utk kerajinan yg bernilai jual.
ReplyDeletedear.
ReplyDeletehaaa.... haaa.... caaapppeeekk sekalee deh kalo ngomongin masalah sampah... apalagi kalo di kota besar Indonesia... akhirnya banjir ke mana2... semiounay ketiban musibah...... gak tahu kapan akan berubah???.....
regards.
... Ayah Double Zee ...
kalo di luar negri (pernah baca) sih sampah itu sudah biasa dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik, keren ya
ReplyDeletesalam kenal ya pak sukadi, mampir balik :)
mas, maaf nih OOT dari posting, cuman mau tanya,,
ReplyDeletesaya juga make templates ini, tapi gimana mau nampilin :
Diposkan oleh Sukadi di Rabu, November 09, 2011
Label: Indonesia, Sudut Pandang
Thanks, and saya tunggu...
pengolahan sampah blm jadi prioritas pemerintah...
ReplyDeletedibutuhkan keseriusan dan kerjasama yang efektif dalam pengelolaan sampah oleh pemerintah dan masyarakat.
ReplyDeletetak hanya pemerintah saja yang bertindak, masyarakat juga harus ditumbuhkan kesadaran yang tinggi terhadap sampah.
buang sampah pada tempatnya itu merupakan suatu kebiasaan. kalau tidak terbiasa, maka akan sulit menerapkannya. mungkin karena sanksi yang diberikan juga belum terlalu tegas. walopun dampaknya sudah dialami masyarakat banyak (misalnya: banjir), tapi masyarakat sendiri seolah sudah terbiasa dengan hal itu.
ReplyDeleteHihi yaa minimal buang sampah ga sembarangan itu sudah membantu :)
ReplyDeletepermasalahan sampah ini memang tdk pernah ada habisnya, krn pengelolaan dan kesadaran para individu ( mungkin termasuk saya) yg sangat kurang akan kesadaran utk menempatkan sampah pd tempatnya, agar bisa bermanfaat, misalnya bisa jd pupuk atau menghidupi orang lain, seperti pemulung.
ReplyDeletememilah sampah organik dan non organik mungkin salah satu solusi, walaupun blm tentu bisa berhasil ....
samaph ....oh sampah....
salam
Yang penting kesadaran dulu yang harus ditumbuhkan. Aku suka heran liat orang tanpa merasa bersalah membuang sampah disaluran pembuangan air perumahan (selokan). Halaman rumah dan jalan depan rumah disapu bersih, tapi sampahnya nggak dikumpulkan dalam tempat sampah yang udah disediakan, malah di sapu ke arah selokan. Aneh deh...
ReplyDeleteSedari dulu kita terus ngomongin sampah, tapi masih juga banyak dari kita yang ngga sadar sampah. Begitupun pemerintah masih tak berusaha untuk men-sosialisasi-kan secara besar-besaran. Padahal efeknya,... sebuah kota bisa banjir :(
ReplyDelete@yayack faqih: banyak yang menyadari hal tersebut, tapi tak banyak yang mengimplementasikan kesadaran mereka (mungkin).
ReplyDelete@Zulfadhli's Family: Tak melulu dikota besar, saya pikir kota kecil pun hampir mengalami permasalahan samapah.
@aditya wulandari: keren, seandainya itu benar, mungkin kita harus belajar banyak dari hal tersebut. salam kenal mbak :)
@vira: salam kenal :D
ReplyDelete@Ari: Dulu, saya komen di postingan tempate tersebut, lalu template ini dikirim via email, karena memang ada dua versi template... yang ada data posting dan yang tidak. Di coba saja mas, semoga berhasil.. :)
@Skydrugz: masih banyak prioritas yang lain (mungkin).
@fifinnugroho: terlalu berharap juga dirasa percuma, karena memang nyatanya masih banyak masalah soal persampahan ini, disana-sini. berawal dari kesadaran sendiri, mungkin akan lebih bermanfaat :)
ReplyDelete@armae: semua butuh kesadaran, karena sanksi hanya akan membuat catatan pelanggaran semakin banyak :D
@Sitti Rasuna: Sepakat. :)
@Bunda Lily: saya pun demikian, Bunda. masih perlu menimbulkan kesadaran yang mendasar, dan sebisanya ditularkan kepada lingkungan sekitar...
ReplyDeletesemoga saja permasalahan ini bisa menemukan sebuah solusi yang tepat, minimal solusi dari diri sendiri dulu..
Salam
@Dewi fatma: mungkin dari apa yang Anda sampaikan menggambarkan kalau orang tersebut egois dan tak berfikir lebih jauh. ironis memang :(
ReplyDelete@Kaget: apa boleh buat, tak bisa mengandalkan pihak lain, termasuk pemerintah mungkin..
halus ditangulangi tuch, penyebab banjir
ReplyDelete@sprei murah: ya, harusnya demikian..
ReplyDeletehemmh,,gimana ya,,,sulit sih gan kalo ngomongin masalah sampah,,tapi kalo kita mau lebih modern dan dan mampu kenapa gak contoh jepang yang sudah membuat sebuah tempat penanggulangan sampah yang berguna menjadi energi,,
ReplyDeletetapi pastinya memang sulit
Mengatasi sampah silahkan (buka)teknologi pemusnah sampah,jadi gak perli lihat dan apa dari Luar Negri yg.belum pasti berhasil,tetapi cara ini PASTI BERHASIL mengatasi sampah yg.asda.
ReplyDeleteLa ini saya malah tertarik pada komentar tgl 23 Desember 2011,ini yg.saya cari setelah saya buka Teknologi nya perlu untuk di lingkungan saya( wilayah Bekasi).
ReplyDelete