Tanpa terasa hampir lima tahun saya bekerja di Kabupaten Tegal, cukup lama menurut saya. Sebuah kabupaten yang terletak di jalur pantura dan terkenal dengan logat ngapak-nya. Kabupaten Tegal terletak disebelah selatan Kota Tegal, kurang lebih 14 km jaraknya. Tak jarang orang yang akan lebih mengenal Slawi untuk menyebut Kabupaten Tegal, karena Tegal sudah identik dengan Kota Tegal. Padahal, Slawi adalah sebuah kecamatan dan juga ibu kota kabupaten. Tak apa, toh saya terkadang juga menyebut demikian saat ditanya dimana saya bekerja.
Bicara Kabupaten Tegal (baca; Slawi), tentu tak bisa dilepaskan dari keterkenalan teh, karena memang dari pengalaman saya selama di Slawi, tradisi nge-teh memang sangat kental disini. Ada beberapa pabrik teh yang berdiri di Slawi, mungkin itu salah satu faktor kenapa Slawi dikenal dengan teh-nya. Moci merupakan istilah yang sering digunakan untuk menikmati teh. Dari apa yang saya baca di wikipedia, penterjemahan dari istilah moci adalah seperti berikut:
Ada lagi istilah yang mungkin terdengar 'tabu', tapi sebenarnya masih ada keterkaitan dengan kebiasaan moci: Cipokan. Ya, cipokan, jangan salah sangka dulu, cipokan disini merupakan kependekan dari moci karo dopokan, atau moci sambil ngobrol. Kependekan kata yang awalnya juga membuat saya tergelitik, sebelum saya tahu akan maksudnya.
Malahan, sekarang ini muncul ide kreatif baru dari produsen teh, yaitu membuat cinderamata dengan isi teh di dalamnya. Biasanya saat acara pernikahan dan resepsi lain dengan memberi teh yang terbungkus sedemikian rupa. Dan sepertinya mulai "nge-tren" pemberian cinderamata atau kenang-kenangan semacam ini.
Jadi, teh dirasa sudah "mendarah-daging" di sini, seperti tak terpiasahkan antara Slawi dan teh. Pada bulan Mei kemarin, dalam rangka hari jadi Kabupaten Tegal ke-411, ada kegiatan pemecahan rekor MURI moci. Jadi, tak perlu disangkal lagi keterikatan antara Slawi, teh, dan moci. Nah, bagi Anda yang berkesempatan mampir di Slawi, jangan lupa untuk menyempatkan diri menikmati teh, cipokan bareng teman-teman atau keluarga Anda.
Moci - Budaya minum teh sebagai teman ngobrol, biasanya dilakukan beramai-ramai. Teh diseduh pada poci tanah (teh poci), kemudian dituang ke dalam cangkir dengan pemanis gula batu. Teh dalam cangkir tidak diaduk. sehingga rasa manis ditemukan pada saat isi teh dalam cangkir hampir habis. Hal ini menyebabkan cangkir terus dituangi.
Ada lagi istilah yang mungkin terdengar 'tabu', tapi sebenarnya masih ada keterkaitan dengan kebiasaan moci: Cipokan. Ya, cipokan, jangan salah sangka dulu, cipokan disini merupakan kependekan dari moci karo dopokan, atau moci sambil ngobrol. Kependekan kata yang awalnya juga membuat saya tergelitik, sebelum saya tahu akan maksudnya.
Malahan, sekarang ini muncul ide kreatif baru dari produsen teh, yaitu membuat cinderamata dengan isi teh di dalamnya. Biasanya saat acara pernikahan dan resepsi lain dengan memberi teh yang terbungkus sedemikian rupa. Dan sepertinya mulai "nge-tren" pemberian cinderamata atau kenang-kenangan semacam ini.
Jadi, teh dirasa sudah "mendarah-daging" di sini, seperti tak terpiasahkan antara Slawi dan teh. Pada bulan Mei kemarin, dalam rangka hari jadi Kabupaten Tegal ke-411, ada kegiatan pemecahan rekor MURI moci. Jadi, tak perlu disangkal lagi keterikatan antara Slawi, teh, dan moci. Nah, bagi Anda yang berkesempatan mampir di Slawi, jangan lupa untuk menyempatkan diri menikmati teh, cipokan bareng teman-teman atau keluarga Anda.
![]() |
Poci 'raksasa' pada pawai hari jadi Kab. Tegal ke-411 |
waaah, keren arak2annya. :D aku pas ga bisa ikutan liat, hehe :D
ReplyDeletesalam kenal ya, pak. asli tegal juga nih :D
Kebetulan kemarin ikut pawai, jadi bisa dapat gambar ini. :)
DeleteOh, dari Tegal?, Salam kenal juga, Mbak. :)
Jadi kangen teh yang wangi, panas, sepet, legi, kentel..
ReplyDeletekalau ke Slawi, jangan lupa ngeteh dulu ya..hehe
Deleteassalamu'alaikum Kang,
ReplyDeletedi rumah juga ada alat itu untuk menyeduh teh. Saya juga penggemar teh. Salah satu teh fav saya ya teh slawi yang seduh. Baunya harum diminum sedap
Walaikumsalam Kang
Deletesaya hampir tiap hari nge-teh, Kang. Seperti ada yang kurang kalau belum nge-teh.. :)
nice info gan...siiip
ReplyDeletePagi...nice post.
ReplyDeleteKunjungan perdana Saya Mbak.. Silahkan Mampir ke blog saya ya..
dan tinggalkan komentarnya :-)
Mbak?, mbak siapa ya? :D
Deletewah meriah juga ya perayaan Hari Jadi Kabupaten Tegal yang ke 411 :)
ReplyDeletePastinya rame banget ya mas acaranya?
ReplyDeleteYa, begitulah. :)
DeleteSlawi memang luwar biasa nekjika berkaitan dengan teh, apalagi wisatanya.
ReplyDeletesempatkan juga mampir ke pemandian air panas Guci.
DeleteApa mangsut moci itu = minum teh poci? I like that :)
ReplyDeleteMoci itu sama halnya dengan minum teh, tapi tempatnya di sebuah poci dengan cara penyajian sedemikian rupa. :)
Deletecipokan, moci karo dopokan. istilah nya unik dan lucu mas hheh :D.
ReplyDeleteklo libur lebaran, biasanya saya dan keluarga mampir ke sate tegal setelah mudik dari kebumen. nah disana biasanya pada suka pesan teh poci, rasanya memang mantap
itu bahasa tegal Mas, dopokan kurang lebih artinya ngobrol. selain teh, di tegal juga terkenal juga dengan sate-nya.
Deletewahh belum pernah ke tegal mas.. tp klo mocinan saya udah cukup sering merasakan di daerah kaliurang biasanya ada teh poci :D
ReplyDeletedi banyak tempat juga ada istilah moci, Mas. tapi yang identik dengan teh dan moci sepertinya Slawi. :)
Deleteblog yang sangat menarik gan. Senang baca baca di sini. salam kenal ya. :)
ReplyDeletemocinya sih yang paling kangen :D
ReplyDeletewow istimewa banget ya bisa bekerja di tegal. bisa menikmati teh segar setiap hari.
ReplyDeleteitu poci nya besar banget. wow
berbagi kata kata motivasi gan
ReplyDeleteApa yang anda lakukan hari ini, merupakan kunci kebaikan ataupun juga kehancuran hari esok anda. Lakukanlah yang terbaik untuk hari ini.
salam kenal, sukses selalu dan ku tunggu kunjungan baliknya ya :D