Tawuran Yang (Mulai) Membudaya
Akhir-akhir ini marak pemberitaan mengenai aksi tawuran pelajar, mungkin sudah sampai tahap yang 'kronis'. Bahkan, aksi tawuran bukan lagi milik para pelajar, antar kelompok pun sering terjadi aksi tawuran yang tak jarang merenggut korban jiwa. Memilukan memang, tapi itulah kenyataan yang terjadi di negeri ini.
Dulu, waktu masih duduk di bangku sekolah menengah, aksi tawuran bukanlah hal yang aneh di telinga saya, bukan saya ikut-ikutan, tapi teman-teman satu sekolahan yang terkadang melakukannya. Tawuran antar sekolah, bahkan tak jarang sampai harus berurusan dengan polisi. Kebetulan saya bersekolah di STM, jadi mayoritas siswanya adalah anak laki-laki, dan ketika itu sudah menjadi kebiasaan buruk yang sebenarnya tak layak untuk di lestarikan.
Masa remaja memang menjadi masa-masa yang rawan, bila lepas kontrol, jadinya akan berdampak buruk. Untuk saat ini anak-anak usia SMP sudah mulai terlibat aksi tawuran, entah karena kesadaran sendiri atau hanya ikut-ikutan, yang pasti apapun alasannya itu pasti berdampak negatif. Mungkin saja ada 'kenikmatan' tersendiri, karena pangkal ujungnya juga tidak jelas. Tawuran, sepertinya hanya itu.
Biasanya, aksi tawuran dilakukan antar sekolah, tak tahu pasti apa sebabnya, sepertinya hanya sebuah dendam yang berkepanjangan, karena sebatas pengetahuan saya, mereka yang tawuran sepertinya tak punya dendam pribadi, bahkan tak saling kenal sebelumnya, sehingga barang tentu tak punya masalah pribadi. Bila dua kelompok siswa dari sekolah satu bertemu dengan sekolah lain yang merupakan musuh, hampir pasti akan terjadi aksi tawuran.
Menurut saya, aksi tawuran bukan hanya sekedar bentuk kenakalan, tapi sudah termasuk aksi kejahatan. Bagaimana tidak?, banyak fihak yang dirugikan, langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh, pernah dulu saudara saya dikeroyok siswa dari sekolah lain waktu berada di bis kota, padahal dia tidak tahu apa-apa dan tidak pernah ikut tawuran, penyebabnya hanya karena dia dari sekolah yang dianggap musuh oleh siswa-siswa tersebut. Dan ini sangat konyol.
Lambat laun bila aksi tawuran antar pelajar khususnya tidak segera tertangani, saya khawatir jika aksi tawuran akan menjadi sebuah budaya. Entahlah, semoga saja kekhawatiran saya ini hanya sekedar rasa khawatir dan tidak terjadi, karena bagaimanapun juga (menurut saya) tawuran hanyalah kebiasaan buruk yang memilukan dan mungkin juga memalukan.
31 comments for "Tawuran Yang (Mulai) Membudaya"
ketika hukum rimba mulai dipilih dan berlaku dalam kehidupan,,
apakah Indonesia akan tetap damai dengan keadaan ini?
hmmm,, semoga permasalahan ini segera dicari solusi nya sebelum mengakar dan mendarah daging dalam kehidupan bangsa kita.
met pagi pak sukadi,,, :)
nice share
memang penyebabnya dendam turun temurun mas...