Ketika Radio Jadi Tempat Curhat
Sepengetahuan saya, jaman dulu ketika masa perjuangan, radio merupakan media komunikasi yang sangat penting. Banyak orang berkumpul untuk mendengarkan berita-berita penting terkait perkembangan perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan.
Radio |
Dulu waktu masih remaja, sangat menyenangkan mendengarkan siaran radio tentang curhat para pendengar yang dibacakan oleh penyiar radio. Segmen yang dituju tentu saja kaum muda dan remaja. Saya dan teman-teman kadang mendengar siaran ini di pos ronda, sambil ngobrol, sambil bawa radio untuk didengarkan bersama.
Suara penyiar yang lirih, mendayu, diiringi lagu Caransary dari Kitaro makin membawa pendengar pada suasana yang hening, romantis. Kata demi kata terucap, membaca surat dari pendengar yang ingin curhat. Tak selalu curhatan sedih, ada juga curhatan bahagia, kebanyakan yang di curhatkan adalah perihal cinta, entah itu putus, jadian, jatuh cinta, dan sebagainya.
Apakah saya pernah mengirimkan surat juga?, ya, saya pernah mengirimkan curahan hati saya agar dibacakan dalam acara itu. Tapi sayangnya saya tak mendengarkan secara langsung saat surat saya tersebut dibacakan. Entah dibacakan atau tidak, saya tidak tahu.
Perkembangannya sekarang tentu saja berbeda, lama sekali saya tak mendengarkan siaran radio, soalnya sekarang serba praktis, ingin dengar musik, baca berita, semua mudah dengan berkembangnya teknologi dan semakin memasyarakatnya teknologi tersebut. Sangat mudah menemukan orang-orang yang curhat lewat status mereka di media sosial, banyak yang tak sungkan menuliskan kisah mereka dalam tulisan di blog.
Meski demikian, bagi saya "kenikmatan" yang dirasakan tetap saja berbeda. Mendengarkan curhatan di radio lebih terasa, lebih menghayati, dan lebih membuat penasaran. Bandingkan dengan status di media sosial yang sering terlalu lebay, membacanya saja terkadang enggan.
13 comments for "Ketika Radio Jadi Tempat Curhat"
Sensasinya beda dengan nonton tipi.
Kalau bicara soal sensasi, radio lebih "nikmat" dibanding media eletronik lain, paling tidak berdasar pengalaman yg sudah lalu. :)
Tapi emang bener sih klo radio udah kalah sama mp3, wong pengen lagu apa tinggal download kok sak iki beda sama jaman dulu, jamannya kaset masih mahal, inget aku sering nungguin lagu yg kusuka terus tak rekam ke kaset kosong buat diputer lagi hahaha...
Koran cetak jg udah pada kalah sama portal berita online, kayae wong2 sak iki opo2 wes digadget kabeh, baca buku di gadget, baca berita di gadget, denger lagu digadget, mau jual beli barang aja pake gadget... malah sampe nulis catetan ae pake note gadget juga hahaha... nggak heran klo anak2 SD aja sekarang pegangannya android ato BB
Kalau pingin denger lagu tinggal klik google dan dengan mudah dicarikan lagu yang lagi kita cari, download gratis, kalau bosen di delete hehe
Semua lebih mudah sekarang, yang berbau masa lalu kalah sama kemajuan teknologi hehe
Masih ingat waktu masih kecil, satu keluarga radio juga ya satu itu, mendengarkan sandiwara, dan kadang tetangga ikut ngumpul denger jika batre nya radio tetangga sedang habis...
Ah masa itu...