Surat untuk Stiletto Book
Dear, Stiletto Book.
Sebelum aku tuliskan panjang lebar surat ini, aku memohon maaf terlebih dahulu apabila surat ini kurang berkenan dihatimu. Surat yang aku tulis ini menjadi sebuah awal dimana aku ingin lebih dekat denganmu, dan sebagai tonggak dimana aku ingin menjadi bagian dari dirimu. Jujur saja, karena keterbatasanku, tak begitu aku mengenalmu, hanya sepintas dan belum begitu jauh. Aku tahu kamu hanya dari tulisan di blog teman, twitter, dan juga dari baca-baca di website-mu.
Mungkin saja aku terlalu lancang, terlalu muluk dalam bermimpi, terlalu yakin dengan kemampuan diriku sendiri, tapi aku merasa dengan keyakinan itulah aku akan mampu mewujudkan mimpi-mimpiku. Perlu kamu ketahui, sedari dulu aku bercita-cita ingin menerbitkan sebuah buku, ya, sebuah buku yang aku tulis dan diterbitkan oleh penerbit sehebat kamu, dan itu adalah mimpiku!.
Cita-cita ini awalnya muncul ketika kulihat ada banyak tulisan berupa puisi dan cerpen yang terserak, baik dalam buku maupun secarik kertas, ada juga beberapa yang sudah aku publikasikan lewat blog. Ada hasrat yang menggebu, apalagi bila kuingat dulu waktu masih kuliah sempat merasakan tulisan dimuat di Koran, kenangan tersebut semakin memompa semangat dan keyakinanku.
Tulisanku juga pernah menjadi bagian dari buku antologi yang diterbitkan bareng-bareng dengan kawan-kawan blogger, diantaranya adalah Harmoni, Blogger Cinta Indonesia, dan yang terakhir kemarin adalah buku Hati Ibu Seluas Samudra. Meski “hanya” antologi, namun aku merasa bahwa sebagian cita-citaku sudah terwujudkan, tinggal sekarang berusaha merealisasikan sebagiannya lagi agar utuh mimpi terwujud dengan cara menerbitkan tulisanku sendiri. Aku berharap bisa mewujudkannya bersamamu.
Buku Antologi |
Maaf sebelumnya bila aku salah menafsirkan, aku membaca bahwa Stiletto Book adalah penerbit buku perempuan. Awalnya aku pesimis, aku seorang laki-laki sedangkan kamu adalah penerbit buku perempuan, namun setelah aku telaah, ada tafsir yang bisa kuambil celah untuk dapat mewujudkan mimpiku bersamamu. Barangkali yang dimaksud dalam kalimat 'penerbit buku perempuan' adalah apa saja yang berkaitan dengan dunia perempuan, termasuk soal hati dan juga cinta. Aku percaya bahwa kamu bukanlah penerbit yang mengkotak-kotakkan jenis kelamin, bukankah demikian?.
Kamu tahu tidak?, saat ini aku sedang membuat naskah tulisan yang kutujukan buat kaum perempuan. Tulisan-tulisan tersebut kurang lebihnya seperti sebuah surat, seperti cerpen, hampir semua tentang cinta, cinta dalam pemahaman yang lebih luas dan tidak melulu soal cinta antara laki-laki dan perempuan. Sudah beberapa surat yang aku selesaikan. Kamu ingin tahu tidak?, tapi jangan diejek ya kalau tulisanku kurang bagus. Nanti kalau sudah selesai aku tuliskan, aku berencana menunjukkan tulisanku itu kepadamu, ya, aku ingin mengirimkan naskah tulisanku itu kepadamu, semoga saja kamu tidak keberatan.
Stiletto Book, aku percaya bahwa setiap manusia mempunyai kesempatan yang sama, termasuk juga dalam hal mewujudkan mimpi. Kamu adalah bagian dari sekian banyak peluang untuk merealisasikan cita-cita setiap orang yang ingin menerbitkan tulisannya. Benar, bukan?.
Stiletto Book, bacalah surat ini, kamu membaca saja aku sudah merasa girang. Tak berani aku memaksamu untuk membalas surat ini, karena setiap kata yang telah aku tulis sudah terbang dan menyusup dalam ruang-ruang hampa, perlahan mengendap dan tersampaikan pada yang aku tuju, kamu. Setelah kau baca surat ini, aku harap kamu mengerti tentang keresahanku, aku hanya punya keyakinan dan saat ini sedang berusaha dengan sepenuh hati agar dapat mewujudkan keyakinan tersebut.
Sebelum aku akhiri surat ini, ingin kuberitahukan kepadamu mengenai buku-buku terbitanmu yang ingin aku baca, diantaranya Ladies' Journey, aku ingin membaca buku ini karena ada banyak referensi tulisan cerpen dari banyak penulis, aku bisa belajar dari banyak penulis mengenai gaya penulisannya. Distance juga membuatku penasaran, bicara cinta memang tak ada habisnya, ending cerita cinta jarak jauh ini membuatku penasaran. Yang ketiga adalah Remember Paris, ini adalah lanjutan dari Distance, sehingga masih dalam satu kesatuan cerita cinta dan lika-likunya.
Buku yang ingin aku baca |
Sementara ini dulu yang bisa aku sampaikan, sebenarnya masih banyak yang ingin aku tulis, namun tak elok kiranya bila aku tuliskan sekarang. Bila kau balas suratku ini,aku masih siap untuk menuliskan lebih banyak kalimat lagi, jutaan kata masih aku simpan, untukmu. Mohon maaf bila aku terlalu lancang dengan mimpi-mimpiku, bila ada kata yang kurang berkenan sudilah kiranya engkau memaafkan. Mimpi hanya akan menjadi sebuah mimpi bila kita tidak berusaha untuk mewujudkannya. Terimakasih.
Salam.
Sukadi
sukadi.st@gmail.com
8 comments for "Surat untuk Stiletto Book"
Terima kasih suratnya.
Naskah kamu kita tunggu yaaa.
Semoga selalu betah bareng Stiletto Book yahhhh.
Terimakasih