3 Macam Do’a Qunut yang Perlu Kita Ketahui dan Amalkan - Sukadi.net

January 22, 2022

3 Macam Do’a Qunut yang Perlu Kita Ketahui dan Amalkan

Do’a qunut subuh di dalam melaksanakan sholat adalah salah satu amalan do’a yang mempunyai hukum sunah yang dikerjakan dalam sholat sendiri ataupun berjamaah. Adapun do’a qunut sendiri mempunyai tiga macam do’a qunut, yakni antara lain adalah:

  • Do’a qunut subuh
  • Do’a qunut nazilah
  • Do’a quntu witir

Ilustrasi. Image by MOHD SYAHIDEEN OSMAN from Pixabay.com

Menurut imam nawawi yang diterangkan dalam kitb al-adzkar diterangkan bahwa do’a qunut disyaratkan dalam sholat subuh dan hukumnya adalah sunnah muaakad. Selain itu, ada beberapa pendapat mengenai pelaksanaan do’a qunut diluar sholat subuh. Dalam pandangan Imam syafi’i, pendapat yang paling benar dan mashur adalah jika orang muslim tertimpa musibah atau bala bencana, maka dengan melakukan atau melaksanaka do’a qunut nazilah dalam sholat fardhu selain sholat subuh.  Namun, apabila tidak terjadi bencana atau musibah maka qunut tidak dilakukan. Selain sholat subuh dan sholat fardhu lainnya, dalam buku karangan Imam Nawawi diterangkan, ada qunut yang dilaksanakan pada rakaat akhir pertengahan dari akhir bulan ramadhan, mengenai hal tersebut do’a qunut dilakukan pada rakaat akhir dari sholat witir sehingga disebut sebagai do’a qunut witir. 

Do’a Qunut Subuh Sendiri

   للّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ

مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

“Allohummahdinni fiman hadait, wa’a  afinii fiman aafait, wa tawalani fiman tawalait, wa baariklii fimma athait, wa qini syro maa qhodoit.

Fainaka  toqdhi  wala yuqdha ‘alaik wa innahu laayadzilu man walait, wa la ya’izzu man ‘aadait tabaa rokta robbana wat’alait.

Falakalhamdu ‘alaa maa qhodhoit, astagfiruka wa’atubu ilaik, wasallallahu ‘ala sayyidina Muhammadin   Nabiyyil Ummiyyi wa’alaa aalihii washohbihi wasallam.” 

Artinya :

“Ya Alloh tunjukanlah pada hambamu ini sebagaimana pada mereka yang mana telah Engkau beri petunjuk, dan berilah pada hambamu ini pengampunan sebagaimana pada mereka yang telah Engkau beri ampun, dan peliharalah hamba sebagaimana pada mereka yag telah Engkau pelihara, dan berilah pada hamba keberkahan sebagaimana yang telah Engkau karuniakan pada mereka, dan selamatkan hamba dari mara bahaya yang telah Engkau tentukan.”  

Doa qunut yang disebutkan di atas adalah untuk dibaca pada saat sholat subuh sendiri, atau biasa disebut dengan doa qunut subuh sendiri. Sedangkan untuk sholat subuh berjamaah, maka imam dianjurkan mengubah lafal “ihdini (berilah aku petunjuk)” menjadi “ihdina (berilah kami petunjuk)”. Dikutip dari nu online, hal ini disebabkan dalam pandangan Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in dimakruhkan berdoa untuk diri sendiri pada saat doa bersama. Beliau menegaskan :

وكره لإمام تخصيص نفسه بدعاء أي بدعاء القنوت للنهي عن تخصيص نفسه بدعاء، فيقول الإمام: اهدنا 

artinya :

“dimakruhkan bagi imam berdoa khusus untuk dirinya sendiri pada saat doa qunut karena ada larangan tentang hal itu. Karenanya hendaklah imam membaca “ihdina,”

Ketika membaca doa qunut, imam dianjurkan mengeraskan suaranya dan makmum mengamininya. Selai itu, dianjurkan pula mengangkat kedua tangan sebagaimana doa pada umumnya. Dan lebih utama lagi, ketika berdoa ynag mengandung harapan dan permintaan, telapak tangan menghadap ke atas, sementara sat doa yang mengandung tolak bala atau dijauhkan dari musibah yang sedang terjadi, punggung telapak tangan menghadap ke atas. Wallahu a’lam. 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda