Sebelumnya saya mau mengucapkan selamat buat pendukung Barcelona karena telah sukses mengalahkan Manchester United di final Liga Champions. Saya sebagai salah satu pendukung MU turut merasa kecewa, tapi, yang namanya final memang harus ada yang menang dan ada yang kalah, jadi, nikmati saja, toh itu hanya sebuah pertandingan sepakbola. Lain kali MU pasti bisa membalasnya.. he.he..
Jadi ingat, sebuah pengalaman yang terkadang buat saya jadi senyum-senyum. Cerita ini adalah pengalaman saya waktu duduk dibangku sekolah, waktu dulu kelas satu di sebuah STM di kota Semarang. Ini soal nama, ya, sebuah nama.
Dulu, saya mempunyai seorang guru dan juga yang menjadi wali kelas saya, yang namanya sama persis dengan nama saya, Sukadi. Memang, nama sama itu sesuatu yang biasa, tapi kalau nama seperti nama saya kan sangat jarang yang memakainya he.he.. Saya pernah punya teman yang namanya sama dengan guru saya, sebut saja Agus, Sri, Slamet, dan yang lainnya. Tapi, baru kali ini saya mengalami kesamaan nama dengan guru saya he.he..
Awalnya saya canggung juga, karena seringnya teman-teman yang memanggil, bahkan menyengaja mengerjai saya dan guru saya, tentunya dengan menyebutkan nama kami. Tapi, lama-lama semua menjadi biasa, bahkan saya malah memanfaatkan kesamaan tersebut sebagai bahan canda bersama teman-teman. Yah, apa boleh kata, sama itu terkadang indah, namun tak jarang juga kesamaan nama bisa buat kecewa. Bayangkan saja, kalau nama kita sama dengan nama penjahat, kan malah jadi bahan ejekan dan kadang membuat tidak nyaman he.he.. Kalau menurut William Shakespeare dalam Romeo dan Juliet:
What's in a name? that which we call a rose
By any other name would smell as sweet;
Pernahkah Anda mempunyai pengalaman yang serupa dengan saya?
Kalo namanya sama seperti nama penjahat ada enaknya juga kok Mas, biar cepet terkenal, hehe.. bercanda;
ReplyDeleteSalam hangat Mas...
Nama saya jelek, syukurnya ngga pernah dsebut2 dan dikaitkan dengan orang lain. Enaknya punya nama yang sama, bisa sekalian tenar "itu lho, mantan wali kelas..." :D
ReplyDeletenama sampean itu asyik loh Kang.. menunjukkan karakter orangnya ceria trus.. kan SUKA hehehe
ReplyDelete@Masbro: terkenal karena kejahatannya ya Mas he.he..
ReplyDeleteSalam hangat
@Kaget: Hmm.. sejelek nama Anda, tapi orang tua Anda tentu punya banyak harapan pada Anda. Tenar nggak tenar, toh itu nama pemberian orang tua, disyukuri saja :D
@Lozz Akbar: Alhamdulillah Kang, orang tua saya tentu punya banyak harapan dengan memberi nama saya Sukadi he.he..
pertanyaan saia kemudian adalah, apakah mas sukadi atau pak guru sukadi, salah satu diantaranya kemudian memiliki "gelar/panggilan khusus" akibat dari kesamaan itu? karena kebiasaannya (di tempat saya) akan ada salah satu yg terpaksa "ngalah".
ReplyDeletemisal, itu teman saya bernama "rudi" terpaksa dirubah dan diganti menjadi "idur", gara² satu kejadian saat dipanggil "rud..." ada 2 orang yg noleh dan nyahut bersamaan, dan salah satu rudinya adalah walikota. yg manggil kaget juga, baru sadar belakangan. hahaha...
untung saya blm pernah hahaha
ReplyDelete@Mhd Wahyu: terpaksanya tidak ada yang mengalah, semua berjalan apa adanya, kalau terpaksanya ada yang manggil, pasti ada embel-embel pak atau tidak, karena kebetulan beda generasi dan beda kedudukan he.he...
ReplyDelete@Gita Nurani: sukurlah hahaha..
saya sering banget mas, sama teman juga ..
ReplyDeletebahkan sahabat saya namanya sama, wong nama saya pasaran :D
Yang penting Barca menang...wkwkwkwkwkwkwk
ReplyDeleteSukses Barca . ..
asal ga sama nama dengan pemain MU gan,ga p2 .. :D
Assalamu'alaikum Kang,
ReplyDeleteketika saya jadi guru SMA di pontianak (sekarang jadi pedagang dan blogger hhh),pernah dipanggi pak Siswa. padahal yang lain manggil Pak Muhammad
@ichsan afriadi: yang penting tdk bermasalah mas :)
ReplyDelete@ada-akbar: Selamat, Barca bukan menang, hanya beruntung hehehe
@Djangan Pakies: Walaikumsalam Kang,
Kalau manggilnya Pak Siswa, berarti bapaknya siswa dong he.he..
Yang penting masih bisa ditoleririr Kang :)
setelah messi tdk ada mungkin bisa dibalas
ReplyDeletenama kan given. Ya di syukuri saja kalo gitu mas :D
ReplyDelete*Sory mintol dihapus posting coment anonymous saya. Lupa ngganti nama tadi :(
kalau menurut saya...nama itu sangat penting....
ReplyDeletekarena setiap nama punya kisahnya sendiri...ada harapan di dalamnya...
semoga selalu suka dihormati, suka disalami, dan suka di komentari, hihiii
ReplyDeletemantap lah. bisa sama dengan nama gurunya...
ReplyDeletesekarang punya murid bernama sukadi juga?
kalo itu ada, mantap banget dah...
sedj
wah kalau aq belum pernah ketemu guru dengan nama yang sama dengan nama saya mas
ReplyDeletetemen saya ada yang namanya Sukadi juga loh......
ReplyDeletekalo pengalaman samaan nama kayae lom pernah, tapi pernah punya temen sebangku yang persis sama panggilannya : Aku = IIN, dia = INA. Nah, kalo ada yang manggil "innn......" bingung deh yang dipanggil IIN apa INA?
klo saya malah kata temen2 dulu mirip sama guru matematika, dari segi wajah tapi :D
ReplyDeleteWaduh aku malah belum pernah sekalipun ngalamin punya nama yg samaan ama temen ataupun guru waktu sekolah dulu haha... mungkin karena Orang tuaku ngasih namanya agak British kali ya Ferdinand haha... tapi klo aku tinggal diluar negri sana kayanya namaku ini lumayan pasaran haha.. untung tinggal di Indonesia wkwkwk.. :)
ReplyDeletesemangat n sukses slalu kang
Kalau kesamaan nama persis belum pernah, Mas. Tapi kalau nama depan sama sering, terlebih setelah pindah ke Jogja nama "Joko" sangat pasaran di sini. Beda sewaktu masih di Jatim ada tapi tak sebanyak di Jateng. Di kantor anak buah saya ada 3 orang yang namanya sama "Joko"-nya dengan saya.
ReplyDeleteMungkin yang rada pekewuh saya kalau harus manggil mereka. Jadinya harus manggil dengan nama lengkap biar gak sama. Kalau mereka ke saya manggilnya enak, manggil "Pak" karena saya atasannya.
Nama saya gak ada lagi selain saya, apalagi nickname saya, beih gak sengaja dipanggil seperti ini.. 'hei
ReplyDeleteobinhut' hehehe....
saya di kantor juga ada yang namanya tomi pak.. jadi kalau dipanggil bisa dua2 nya menoleh :D
ReplyDeletebtw themes yg ini mantabb mas
Kalau saya hampir dimana-mana ada yang namanya sama dengan saya mas, disekolah dulu ada 4 kalau gak salah. Bahkan teman blogger ada yg mengira kalau saya cewek, soalnya dilihat dari namanya..
ReplyDeleteWah kalo sama dengan nama guru blum pernah mas, tapi kalo sama temen sempet juga. Ya ujungnya ngerjain gitu juga pas manggil nama :D
ReplyDeletewah nama putu apa lagi om, lebih banyak. kadang2 di bali, ada yang teriak putu, satu rt mungkin pada noleh, wkwk
ReplyDeletedont kuatir jangan worry nama sampeyan sama dengan saya, bapak saya kasih nama itu dari katanya su = bijaksana, kadi = hakim. tapi ga taulah saya juga bukan hakim dan apalah arti sebuah nama kata pak yani.... wkwkwk
ReplyDelete(SRI AGUSTINA SHOFIAN; Lolos PNS Guru di lingkungan Kemenag Blitar)
ReplyDeleteBerawal dari keinginan kuat untuk mengikuti test tertulis CPNS yang dilaksanakan oleh PEMDA Blitar dimana saya tinggal, saya pun ikut berpartisipasi mengkutinya. Namun sebenarnya bukan sekedar hanya berpartisipasi tapi terlebih saya memang berkeinginan untuk menjadi seorang PNS. Waktu pun terus berjalan, karena tertanggal 5 Desember 2013 yang lalu saya pun mengikuti Test CPNS yang diselenggarakan oleh PEMDA Blitar dengan harapan yang maksimal yaitu menjadi seorang PNS. Kini tanggal 18 Desember 2013, pengumuman test kelulusan tertulis itu diumumkan. Dengan sedikit rasa was-was dan bercampur tidak karuan menyelimuti pikiranku. Rasa pesimisku memang timbul, karena pengumuman yang di informasikan adalah tertanggal 11 Desember 2013 namun di undur tanggal 18 Desember 2013. Dengan mengucapkan BISMILLAH, aku pun masuk ke halaman kantor BKD untuk melihat hasil pengumuman test tertulis CPNS. Dan Syukur Alhamdulillah saya pun LULUS diurutan ke 3 dari 1 formasi yang aku ikuti di Kabupaten Blitar Jawa Timur. Dan berikut peringkat screen shoot yang saya jepret menggunakan Ponsel kesayangku.
Puji Syukur tak henti-hentinya aku panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas rezeki yang diberikan kepadaku. Semua hasil ini saya ucapkan terimakasih kepada :
1. ALLAH SWT; karena KepadaNya kita mengemis dan memohon.
2. Suami dan Anak [DikMa]; Dukungan Do’anya sangat berharga dalam pencapaian saat ini.
3. Orang Tua, Saudara-saudaraku; Tetap mensupport aku selama 3 bulan terakhir ini, terimakasih Mama, terima kasih Kakak Perempuan ku, terima kasih Kakak Laki-laki ku tak terlepas juga buat teman-temanku terimakasih semuanya.
4. Terimakasih untuk khususnya Bpk DR.H.EDY WAHYONO SUWARNO PUTRO.SH.M.S.I. beliau selaku petinggi BKN PUSAT,dan dialah membantu kelulusan saya selama ini,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.anda ingin LULUS seperti saya silahkan anda hubungi nomor bpk DR.H.EDY WAHYONO SUWARNO PUTRO.SH.M.S.I.0813-2612-2555