Sebuah Nama, Sebuah Cerita

Lelaki itu nama lengkapnya adalah Hari Wiyono, namun di desanya dia lebih dikenal dengan sebutan Wiyono, hal ini berkaitan dengan adanya dua nama yang sama. Satu orang lagi adalah seorang guru, namanya Hari Cahyono, dan di desa itu dia lebih dikenal dengan sebutan Hari Guru.

Ini bukan masalah banyolan, ini adalah tentang cerita yang terkadang terlalu sia jika diperdebatkan. Ya, cerita ini mengenai Hari Wiyono dan sekelumit perjalanan seorang buruh di sebuah desa. Hari Wiyono adalah seorang pekerja serabutan, pekerjaan apapun dia jalani asal halal, mencangkul di sawah, cari rumput, mencari kayu bakar, membersihkan pekarangan, pekerja bangunan, dan pekerjaan 'kasar' lainnya.

Dia tidak paham apa itu UMR, dia bekerja sebagai 'pegawai tetap' disebuah 'lembaga' yang di pimpin oleh rasa tanggungjawab sebagai seorang kepala rumah tangga, seorang suami dan seorang bapak. Yang dia tahu adalah jika ingin mendapatkan upah maka dia harus bekerja, apa pun itu yang penting halal. Baginya UMR hanyalah sebuah cerita, itu hanya sebuah kabar lalu, toh jika dia tidak bekerja dia tidak dapat apa-apa, UMR adalah apa yang telah dia perjuangkan sendiri dengan keringatnya.

Hari buruh hanyalah sebuah berita bagi orang seperti dia, menuntut kenaikan upah pun dia tidak berani. Dia bersyukur dengan rejeki yang dia dapat dari 'menjual' tenaganya itu. Walau kehidupannya jauh dari cukup, dia tidak merasa iri dengan tetangganya yang 'pegawai', tetangga yang kesejahteraannya lebih terjamin, yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari tempat tinggalnya. Soal bagaimana kesejahteraan dan jaminan dari negara?, Hari Wiyono tidak berani berharap banyak.

*cerita ini hanya fiktif, jika ada kesamaan nama dan peristiwa, itu hanya sebuah kebetulan.

24 comments for "Sebuah Nama, Sebuah Cerita"

Comment Author Avatar
dan di luar sana, di sekitar kita masih banyak Hari Wiyono yang lain yang terlupakan, seharusnya pemerintah malu dengan mereka
Comment Author Avatar
@joe: wajar jika ribuan orang beramai-ramai menuntut kesejahteraan mereka.
Comment Author Avatar
Bukan hanya wajar, Pak. Saya kira apa yang dituntut oleh kalangan buruh di Indonesia, dari tahun ketahun tak banyak berubah. Tuntutan itu-pun memang mendasar dan sangat manusiawi. Logis dan tak sulit diterima akal sehat.

Kalau boleh berpendapat, sebetulnya apa yang diharapkan oleh buruh bukanlah tuntutan. Itu hak> Hak mereka sebagai corong produksi, utamanya dalam dunia industri moderen.

Hehee, saya kira Pak sukadi jauh lebih memahami maksud dan arah diskusi saya.

Tapi sosok 'Hari Wiyono' dalam cerita fiktif ini, sangat persis dengan kelas buruh yang diharapkan oleh para penguasa (dugaan saya).
Comment Author Avatar
@Djangan Pakies: Walaikumsalam Wr Wb,
Manusia mempunyai sudut pandang dan standar nilai yang berbeda Kang, bagi sebagian orang masalah dunia terkadang rancu jika dikaitkan dengan masalah akhirat, padahal keduanya tentu berkaitan.
Nrimo bukan berarti tanpa harapan, hanya saja keadaan yang terkadang membuat sesorang menjadi lebih mengerti hidup. Dan semua kembali pada diri masing-masing...
Nuwun Kang :)
Comment Author Avatar
@Memaknai Keragaman: Sebenarnya saya masih terlalu dangkal jika diajak ngomong soal hak dan kewajiban :)

Benarkah sosok buruh seperti Hari Wiyono dalam cerita diatas adalah yang diharapkan oleh penguasa?, jenis buruh yang bagaimana yang Anda maksud? :)
Comment Author Avatar
Selamat hari buruh untuk para buruh Indonesia.

Sukses selalu

Salam

Ejawantah's Blog
Comment Author Avatar
@R. Indra Kusuma: Selamat hari buruh...

Sukses buat kita semua

Salam
Comment Author Avatar
saya pun bekerja tidak memperhatikan berapa UMR saya. :D
Comment Author Avatar
@Erwin: ya, itu adalah hak Anda :D
Comment Author Avatar
assalamu'alaikum mas..
UMR th "upah minimum relatif" ya mas, hehe. Maklum anak pelosok desa.
Kayaknya kalo buat kami yang di desa ini lebih cocok di ganti begini mas ''usaha mencari rizki" :-)

semoga di pagi yang indah ini pemerintah kita lebih terbuka dan menjadi baik ya mas.
wassalam.
Comment Author Avatar
kalau diamati, semua kita, termasuk Pak Wiyono, sama saja tujuan hidupnya , hanya ingin menuntaskan tanggung jawab sebagai, kepala keluarga, suami dan ayah, utk menyejahterakan keluarga tercinta ya Mas.
namun, aku mengagumi Pak Wiyono dlm kesederhanaannya , beliau selalu mensyukuri apa yg diperoleh dr segenap jerih payahnya.
salam
Comment Author Avatar
salam kenal brow..
pemerintah cuma janji2 belaka, susah cari orang yg benar2 mau memikirkan rakyatnya. kebanyakan dari mereka hanya memikirkan perutnya sendiriii aaaaggggghhhhhh...
Comment Author Avatar
semua terjadi karena berawal dari kesenjangan dan ketidak pedulian... hmm.. semoga hari esok di negara ini akan menjadi lebih baik..
Comment Author Avatar
terkadang karena segala sesuatunya sudah bisa didapat dengan atau tanpa kerja keras...membuat orang jadi malas bro...
Comment Author Avatar
@Ardian Bumi: Walaikumsalam Wr Wb. mas..
bagi orang desa (buruh di desa), mereka tidak mengenal UMR, mereka tahunya kerja dan dibayar, berapa besarnya tergantung dari si pemberi kerjaan, jadi tak ada besaran pasti dan semua tergantung dari tarif upah masing masing wilayah/desa...

@bundadontworry: di desa, masih banyak orang seperti itu, Bunda. yang bekerja tanpa kontrak tertulis, tanpa tarif, mereka mengandalkan musim, maka tak jarang banyak yang memilih untuk merantau.
Salam
Comment Author Avatar
@moenas: salam kenal mas
lebih baik mengandalkan tenaga sendiri dari pada menunggu janji manis yang belum pasti terealisasi.

@mas wira: mungkin. :)

@nyayu amibae: tak ada asap kalau tak ada api, pergeseran norma sedikit banyak berpengaruh terhdap pola pikir dan sudut pandang. semoga esok lebih baik.

@NECKY: mungkin saja demikian, Pak. :)
Comment Author Avatar
kemaren hari buruh dan sekarang hari pendidikan...
smoga semua element penting ini akan dilakukan dalam kehidupan nyata dan bukan sekedar diperingati saja...

sebuah nama sebuah cerita = peterpan :D
Comment Author Avatar
@tomi: yang penting tetap semangat mas..

bukan peterpan mas, tapi lagu dangdut terbaru kok :D
Comment Author Avatar
semoga dihari buruh sedunia kemarin keadaan para hari wiyono ini & yang lainnya sedikit lebih diperhatikan.......:)
Comment Author Avatar
@Arief Bayoe: semoga saja demikian mas :)
Comment Author Avatar
saya juga sama tuh mas , meskipun ujan ujanan tak mementingkan UMR asal aku di kasih uang saja, jiahahaha
Comment Author Avatar
masih beruntung masih ada hari wiyono yang menjual jasa dengan tenaganya,jutru majikannya yang harus ngerti berapa pantasnya ngasih upah,kalau bisa diatas UMR
Comment Author Avatar
dan masih banyak yang seperti itu d luar sana
Comment Author Avatar
Ini mencerminkan realita yang terjadi diluar sana......