Apakah Perlu Wakil Wakil Menteri? - Sukadi.net

October 18, 2011

Apakah Perlu Wakil Wakil Menteri?

Kita tentu tidak kaget lagi jika bicara soal kontroversi di negeri ini. Terlalu sering kita disuguhi dengan kontroversi. Mulai dari sosial, politik, ekonomi, sepakbola, hukum, dan banyak hal lainnya. Akhir-akhir ini ramai diberitakan soal rencana reshuffle kabinet, hal yang sebenarnya wajar di dunia pemerintahan.

Sebenarnya semua tidaklah terlalu penting untuk dibahas, karena memang sepertinya semua sudah menjadi hal yang biasa. Kita sudah terbiasa nrimo, bahkan lebih cenderung bersikap apatis dengan setiap keputusan, toh seandainya kita berteriak belum tentu didengarkan. Ambil contoh kecil soal suap dan juga korupsi. Betapa masyarakat yang begitu ingin mendapatkan berita menggembirakan soal berita korupsi dan suap yang melibatkan tokoh-tokoh penting ternyata tidak terdengar pangkal ujungnya. Semua seperti menghilang.

Yang terkini, soal rencana penambahan calon wakil menteri. Menurut banyak pengamat adanya penambahan wakil menteri ini sama halnya dengan penambahan beban anggaran negara, karena memang nantinya bakal menambah jumlah pos anggaran baru. Sama artinya dengan kegagalan reformasi birokrasi. Sebelumnya memang sudah ada 6 (enam) orang wakil menteri, dan sekarang muncul wacana menambah 13 (tiga belas) wakil menteri, dan bisa saja nanti bertambah.

Apapun keputusannya semoga saja itu yang terbaik, dan bukan karena alasan "membayar hutang" dan tanpa hasil yang memuaskan. Kalau misalnya saja nanti dengan penambahan wakil menteri tetapi kinerja kementerian terkait tetap ber-rapor merah, apakah perlu diangkat lagi wakil wakil menteri?. Lucu juga kalau misalnya ada wakil wakil menteri hehe.. Bagaimana pendapat Anda?

*wakil wakil menteri= wakil dari wakil menteri.

Bagikan artikel ini

12 comments

  1. wakil wakli menteri? bisa jadi hehehe

    ReplyDelete
  2. semoga saja kinerjanya makin baik, bukan malah sebaliknya.. :)

    ReplyDelete
  3. telah resmi diumumkan reshuffle kabinet ini, ada menteri yang diganti, ada yang digeser, yang pasti wakil menteri tetap ditambah :)

    ReplyDelete
  4. Mas,
    secara pribadi, saya ga tahu persis
    tapi bila ditanya pendapat ttg itu, mungkin beliau diperlukan tenaga dan fikirnya untuk percepatan beban tanggung jawab pekerjaan yang ada sesuai bidangnya.

    Itu saja - Salam

    ReplyDelete
  5. Wkwkwk ntar wakil wakil menterinya juga punya wakil =.=
    Duh berdoa semoga jadi lebih baik aja deh.

    ReplyDelete
  6. @obrolan Blogger: semoga saja dengan perubahan ini bisa membawa kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia :)

    @Sitti Rasuna Wibawa: semoga saja demikian :)

    ReplyDelete
  7. kalau wakil menterinya minta ada wakil lagi, saya mau daftar lah pak.. :D :D

    ReplyDelete
  8. moga bisa lebih baik dari yang sebelumnya .
    salam kenal
    www.hajarabis.com

    ReplyDelete
  9. pertanyaan saya: apakah tidak mampu memimpin sebuah departemen sendirian saja?

    ReplyDelete
  10. Ikut mikirin politik memang bikin pusing. iya itu makin membebani anggaran saja.

    ReplyDelete
  11. Kalau saya melihat ini RI 1 seperti mencoba membagi BEBAN HUTANG JANJI yang dia sendiri tidak sadar bahwa bebanya adalah DIA yang tak kunjung berubah....

    ReplyDelete
  12. @mabrurisirampog: kalau cuma daftar saya juga mau, mas :)

    @Hajarabis: Semoga saja demikian. :)

    @NuellubiS: Fakta yang berbicara. :D

    @Aliyah: Makanya ga perlu mikir politik. :D

    @Jauhari: Mungkin saja demikian, Pak. Terlalu menumpuknya beban membuat semua menjadi makin sulit, yang kena imbas ya rakyat secara umum. :D

    ReplyDelete