Sampai Kapan Akan Bertahan?
Masih ada (sisa) sawah yang meruah, ladang yang terbentang. Diantara himpitan laju "pembangunan" dan sering juga laju keserakahan. Tapi, sampai kapan akan bertahan?.
Entahlah, entah sampai kapan hamparan hijau ini akan bertahan. Setahun, dua tahun, tiga tahun, bahkan tak berani saya memastikan sampai kapan hamparan perswahan ini akan tetap pada fungsinya. Sudah banyak yang tergusur, tergantikan mall, supermarket, minimarket, SPBU, dan berjejal rumah yang menggantikan nilainya.
Sepertinya tinggal menunggu waktu, secara perlahan kondisi sudah kian tidak memungkinkan. Petani pun kelihatannya juga mulai kehilangan gairah, terkadang hasil tak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan. Harga pupuk dan obat pertanian yang sering tak berlogika makin memperlebar lahan subur untuk pondasi-pondasi bangunan baru. Belum lagi, "kebijakan" yang kadang membuat petani di negara yang katanya negara agraris ini menjadi makin putus asa. Negara agraris kok impor hasil pertanian?, demikian tanya saya dalam hati, lucu dan aneh menurut saya.
Lalu, sampai kapan akan bertahan?. Biarlah waktu yang menjawab.
25 comments for "Sampai Kapan Akan Bertahan?"
dan sebentar lagi kita harus cari makanan jenis baru
@Mabruri: karena memang banyak faktor yang mempengaruhi, bisa jadi, pendapatan tak sebanding dengan pengeluaran saat bercocok tani.. dan yang berduit berani bayar mahal untuk sawah/ladang itu..
@wisata indonesia: yang pasti makan, untuk bertahan hidup, soal jenis makanan mungkin menyesuaikan perkembangan.
didaerah saya ajah udah sedikit yang punya ladang
sbgian manusia berulah merusak keseimbangan dan sbgian berupaya memperbaiki...
mungkin para ilmuwan yg ahli bisa menghitung sampai kpn alam bisa bertahan..
dan ketentuannya tetap menjadi misteri ilahi...
salam...
Apalagi di daerah yang mengejar PAD dan Investor
Hah... bingung mau ngasih solusi apoa kang...
www.amirzona.blogspot.com
blog khusus dakwah,aktifis,persatuan,hiburan dan sains
miris....
tergantung masyarakat sajalah :)
sempatkan mampir ke website kami
http://www.hajarabis.com