Alasan Saya "Meninggalkan" Yahoo Mail

Sudah lama saya tidak memperhatikan akun email saya yang di yahoo, semenjak keruwetan yang sering saya alami saat login, saya mulai "meninggalkan" akun saya tersebut. Belum lagi, koneksi yang tidak stabil terkadang membuat saya tidak punya banyak pilihan, kecuali mengurungkan niat membuka email yahoo saya.

Sebenarnya bukan hal yang mendasar, namun saat kenyamanan saya terusik, lebih baik saya mencari alternatif penyedia layanan email gratis yang lain. Sesungguhnya sangat saya sayangkan, karena bagaimanapun juga email saya yang di yahoo adalah akun email pertama yang saya miliki, sebelum saya mengenal internet. Dulu email ini dibuatkan oleh teman saya.

Saya sering gagal login, alasannya sangat lucu menurut saya, ID atau sandi tidak valid, padahal, saya lengkap menuliskan ID saya, dan password yang saya masukkan juga benar, bahkan saya mengeja berulang untuk memastikan kebenaran password saya. Terkadang saya sampai me-reload browser, barangkali bisa, namun tetap saja alasan yang dkemukakan sama: ID atau sandi tidak valid!.

Selain hal tersebut, dengan versi terbaru dari yahoo terkadang membuat saya kesulitan, apalagi koneksi yang tidak stabil terkadang turut berpengaruh. Jujur saja saya merasa lebih nyaman dengan versi yahoo mail yang sebelumnya. Bila Gmail menawarkan versi HTML biasa saat koneksi down, disini sepertinya saya tak ada pilihan lain.

Kini saya lebih suka menggunakan Gmail, selain lebih nyaman, saya merasa lebih banyak mendapatkan manfaat dari Gmail, karena bisa multifungsi. Tak bermaksud membandingkan atau menjelekkan satu dengan yang lain, karena yang saya ungkapkan ini adalah apa yang saya alami. Sesekali saya masih membuka email saya tersebut, biasanya lewat YM, karena dengan YM saya tidak ada masalah saat login.

Mungkin itulah alasan mendasar, semoga yang saya alami hanya menimpa diri saya sendiri, bisa jadi ini karena saking hati-hatinya yahoo dengan pelanggannya sehingga sampai sebegitu rumitnya (menurut saya) untuk mengakses akun. Semoga saja kedepan ada perubahan, sehingga email "bersejarah" tersebut tidak saya tinggalkan secara permanen.