Bukan Soal Harga BBM-nya Yang Naik
JAKARTA – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar, yang segera diumumkan pemerintah, bakal meningkatkan angka kemiskinan. Pasalnya, kenaikan harga BBM dipastikan akan menyeret kenaikan harga kebutuhan pokok sehingga memicu lonjakan inflasi dalam porsi yang lebih besar. Dengan demikian, secara riil, kekayaan masyarakat akan berkurang atau menjadi lebih miskin.
koran-jakarta.com |
Kutipan diatas adalah paragraf awal dari berita di koran-jakarta.com. Ya, berdasar rapat DPR telah menyepakati bahwa harga BBM akan segera dinaikkan. Sebuah berita yang menurut saya kurang dan bahkan tidak mengenakkan, pasalnya kenaikan harga BBM pasti akan berdampak luas, terutama terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok.
Bagi mereka yang berada ditingkat ekonomi menengah keatas, tak masalah bila harga kebutuhan pokok melonjak naik, toh mereka tetap puny uang untuk membelinya. Tapi, bagi masyarakat ekonomi bawah, kenaikan harga BBM akan membuat mereka semakin merana. Bayangkan saja, untuk saat ini saja banyak yang merasa kesulitan untuk sekedar hidup layak, apalagi kalau nantinya harga-harga kebutuhan melambung tinggi.
Maafkan kedua orangtuamu
Kalau tak mampu beli susu
Bbm naik tinggi
Susu tak terbeli orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi (anak kami)
-kutipan lirik lagu Galang Rambu Anarki, Iwan Fals-
Memang ada kompensasi dari pemerintah untuk warga kurang mampu berupa program Bantuan Langsung Sementara asyarakat (BLSM), namun apakah hal ini bisa jadi solusi?, mengaca pada program serupa yang ada sebelumnya (BLT), rasa-rasanya masih jauh dari harapan. Uang yang diberikan pada warga miskin hanya cukup untuk makan, setelah habis mereka harus cari solusi sendiri.
Meski terjadi tarik ulur soal besarnya kenaikan harga dan juga jadi tidaknya harga BBM dinaikkan, toh keputusan finalnya tetap menaikkan harga BBM. Menurut rencana, pemerintah akan menaikkan BBM jenis premium sebesar 2.000 rupiah menjadi 6.500 rupiah per liter, dan jenis solar sebesar 1.000 rupiah menjadi 5.500 rupiah per liter. Tak soal harga BBM-nya yang naik sebenarnya, hanya saja dampak yang ditimbulkan pasca naiknya harga BBM itu yang lebih ditakutkan.
Barangkali sebagai rakyat kecil hanya bisa menerima apapun keputusan dari pemerintah, suka tidak suka, kalau memang benar tujuan dari naiknya harga BBM ini untuk kesejahteraan rakyat, semoga saja hal tersebut bisa terealisasi. Tapi, kalau memang dampaknya malah memperburuk keadaan, alangkah baiknya kalau rencana kenaikan harga BBM ditinjau ulang. Karena sebelum harga BBM resmi dinaikkan pun harga-harga kebutuhan pokok sudah terlebih dahulu naik.
24 comments for "Bukan Soal Harga BBM-nya Yang Naik"
heuheuheu
mari bersabar :D
namun pemerintah tidak mengantisipasi kenaikan harga yang semakin mencekik leher masyarakat....karena tak pernah sekalipun pemerintah membuat keputusan untuk menurunkan harga sembako...kalo sudah naik tak bakalan turun lagi harganya...
Tapi entahlah, kita cuma bisa berdoa pemerintah bisa mempertanggungjawabkan keputusan yang mereka ambil, entah di dunia walaupun di akhirat. (ngancem :D)
Opini yang sangat menarik dan pantas untuk diacungi dua jempol. Salut buat admin :)
ayo kerja keras biar nggak jadi rakyat kecil terus... :D