Bukan Soal Harga BBM-nya Yang Naik - Sukadi.net

June 18, 2013

Bukan Soal Harga BBM-nya Yang Naik

JAKARTA – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar, yang segera diumumkan pemerintah, bakal meningkatkan angka kemiskinan. Pasalnya, kenaikan harga BBM dipastikan akan menyeret kenaikan harga kebutuhan pokok sehingga memicu lonjakan inflasi dalam porsi yang lebih besar. Dengan demikian, secara riil, kekayaan masyarakat akan berkurang atau menjadi lebih miskin. 
koran-jakarta.com
Kutipan diatas adalah paragraf awal dari berita di koran-jakarta.com. Ya, berdasar rapat DPR telah menyepakati bahwa harga BBM akan segera dinaikkan. Sebuah berita yang menurut saya kurang dan bahkan tidak mengenakkan, pasalnya kenaikan harga BBM pasti akan berdampak luas, terutama terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok.

Bagi mereka yang berada ditingkat ekonomi menengah keatas, tak masalah bila harga kebutuhan pokok melonjak naik, toh mereka tetap puny uang untuk membelinya. Tapi, bagi masyarakat ekonomi bawah, kenaikan harga BBM akan membuat mereka semakin merana. Bayangkan saja, untuk saat ini saja banyak yang merasa kesulitan untuk sekedar hidup layak, apalagi kalau nantinya harga-harga kebutuhan melambung tinggi.
Maafkan kedua orangtuamu
Kalau tak mampu beli susu
Bbm naik tinggi
Susu tak terbeli orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi (anak kami) 
-kutipan lirik lagu Galang Rambu Anarki, Iwan Fals-
Memang ada kompensasi dari pemerintah untuk warga kurang mampu berupa program Bantuan Langsung Sementara asyarakat (BLSM), namun apakah hal ini bisa jadi solusi?, mengaca pada program serupa yang ada sebelumnya (BLT), rasa-rasanya masih jauh dari harapan. Uang yang diberikan pada warga miskin hanya cukup untuk makan, setelah habis mereka harus cari solusi sendiri.

Meski terjadi tarik ulur soal besarnya kenaikan harga dan juga jadi tidaknya harga BBM dinaikkan, toh keputusan finalnya tetap menaikkan harga BBM. Menurut rencana, pemerintah akan menaikkan BBM jenis premium sebesar 2.000 rupiah menjadi 6.500 rupiah per liter, dan jenis solar sebesar 1.000 rupiah menjadi 5.500 rupiah per liter. Tak soal harga BBM-nya yang naik sebenarnya, hanya saja dampak yang ditimbulkan pasca naiknya harga BBM itu yang lebih ditakutkan.

Barangkali sebagai rakyat kecil hanya bisa menerima apapun keputusan dari pemerintah, suka tidak suka, kalau memang benar tujuan dari naiknya harga BBM ini untuk kesejahteraan rakyat, semoga saja hal tersebut bisa terealisasi. Tapi, kalau memang dampaknya malah memperburuk keadaan, alangkah baiknya kalau rencana kenaikan harga BBM ditinjau ulang. Karena sebelum harga BBM resmi dinaikkan pun harga-harga kebutuhan pokok sudah terlebih dahulu naik.

Bagikan artikel ini

24 comments

  1. Iya, udah naik duluan, hiks. ongkir kurir aja udah naik 4 rb dari harga awal. entah nanti kebutuhan pokoknya naiknya sampe seberapa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisanya cuma nerima mbak, suka tidak suka harus dijalani, namanya juga rakyat kecil, harga-harga naik mendalui kenaikan harga BBM

      Delete
  2. katanya untuk menyelamatkan keuangan negara, tapi entahlah mas saya yang masyarakat kecil cuma bisa menerima, lha wong kalau saya marah2 juga yang disana nggak denger hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Entah siapa yang mau diselamatkan. Kalaupun denger, paling-paling cuma dibiarkan saja he.he..

      Delete
  3. dengan berbagai alasan, terutama transportasi dan biaya produksi aklhirnya harga-harga jadi ikutan membumbung, tetaplah kita yang susah

    ReplyDelete
    Replies
    1. dilihat dari sudut pandang manapun, tetap saja rakyat kecil yang susah :(

      Delete
  4. BBM (Benar Benar Membingungkan)
    heuheuheu

    ReplyDelete
  5. BBM=benar benar memberatkan rakyat kecil, kita cuma bisa pasrah tinggal nunggu waktu kapan hari pengumuman dlm waktu dekat, lalu 2 bulan ke depan harga barang2 komoditas ikutan naik seiring ramadhan + lebaran
    mari bersabar :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. BBM=Bola Bali Mundak.. harga-harga naik, semua kebutuhan ikut naik.. padahal pengasilan masih sama seperti kemarin

      Delete
  6. BBM naik semua harga ikut naik, kalau BBM saja yg naik mungkin masih bisa ditoleransi, tapi dampak dari kenaikan harga BBM itu yang bikin berat,,, :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, dampaknya yang bikin pusing.. :(

      Delete
  7. siapapun presidennya BBM pasti akan dinaikkan harganya,
    namun pemerintah tidak mengantisipasi kenaikan harga yang semakin mencekik leher masyarakat....karena tak pernah sekalipun pemerintah membuat keputusan untuk menurunkan harga sembako...kalo sudah naik tak bakalan turun lagi harganya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya tak yakin kalau misalnya hanya dengan menaikkan harga BBM saja solusinya.. :(

      Delete
  8. Anonymous26 June, 2013

    Sayangnya walaupun BBM naik, gaji kita gak naik... *waitu!

    Tapi entahlah, kita cuma bisa berdoa pemerintah bisa mempertanggungjawabkan keputusan yang mereka ambil, entah di dunia walaupun di akhirat. (ngancem :D)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul... gaji masih sama dengan kemarin, belum ada peningkatan..

      Delete
  9. BBM naik,terus biaya jasa kyakanya juga mesti naik ya kang..:)

    ReplyDelete
  10. Apabila kita mempunyai sudut pandang makro, harga BBM memang berdampak tidak hanya pada rakyat kecil melainkan semua lapisan masyarakat juga dapat memeperoleh konsekuensinya. Kita tidak bisa mengelak keputusan pemerintah yang sudah menjadi final, yakni harga BBM sudah naik. Dan sebagai konsekuensi harga bahan pokok juga naik. Itulah mengapa sebagai rakyat kecil yang penghasilannya masih tetap harus bisa menghemat kebutuhan sehari-hari. Paling tidak dengan hal seperti itu bisa memperkecil angka kemiskinan :)

    Opini yang sangat menarik dan pantas untuk diacungi dua jempol. Salut buat admin :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sehemat apapun, saya kira masih saja kurang, karena bila dikalkulasi, harga-harga kebutuhan pokok pastinya ikut melambung tinggi.. :(

      Delete
  11. kasihan rakyat kecilnya...
    ayo kerja keras biar nggak jadi rakyat kecil terus... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. carane piye kang?, ben ora dadi rakyat kecil terus?

      Delete
  12. Kita sebagai rakyat biasa hanya bisa pasrah saja menerima keputusan dari pemerintah ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisanya cuma pasrah, walau dengan berat hati... :(

      Delete