Berjejal Dan Mengantri Untuk Berbelanja - Sukadi.net

July 4, 2013

Berjejal Dan Mengantri Untuk Berbelanja

Luar Biasa!!. Demikian barangkali yang terbesit dalam benak saya saat mendekati area swalayan yang baru buka atau pra peresmian tersebut. Saat mendekat, saya sudah melihat deretan parkir mobil ditepi jalan, belum lagi arus lalu lintas yang tersendat karena keluar masuknya kendaraan dari area parkir di halaman toserba tersebut. Belum lagi, saat mendekat saya temukan halaman yang merupakan tempat parkir sudah penuh sesak, saya pun memilih untuk parkir diluar area toserba, atau tepatnya disebelah selatan toserba tersebut yang juga merupakan jalan kampung.
Ya, saya sedang membicarakan adalah swalayan baru yang ada di Slawi. Mulai tanggal 3 Juli sampai dengan 5 Juli swalayan tersebut mengadakan diskon 20% untuk fashion, dan diskon 5% untuk supermarket. Tak mengherankan bila ratusan dan mungkin saja ribuan orang menyerbu swalayan tersebut untuk dapat memperoleh diskon dari barang-barang atau keperluan mereka.

Saya sendiri kebetulan sedang mencari sepatu dan tas untuk si kecil yang mau masuk PAUD, iseng-iseng sekalian merasakan swalayan baru, dan sukur-sukur bisa mendapatkan barang yang sedang saya cari. Meski sebenarnya saya kurang nyaman dengan berjejalnya pengunjung, namun karena saya juga membutuhkan barang, maka saya mencoba menikmati suasana tersebut. Meski harus berjejal, dan harus mengantri saat memilih barang dan saat melakukan pembayaran, yang penting saya mendapatkan tas dan sepatu buat si kecil. Lumayan, dapat diskon 20% pula.

Sedikit mengulas, toserba atau swalayan yang ada saat ini sebenarnya bukanlah toserba yang asing, sudah banyak berdiri toserba serupa di kota-kota lainnya, hanya saja, yang ada di Slawi saat ini menempati bangunan yang dulunya bekas sebuah swalayan serupa, Dedy Jaya Plaza. Entah apa penyebabnya, swalayan tersebut tutup operasionalnya, dan saat ini bangunannya digunakan untuk swalayan baru.

Sepengetahuan saya, untuk wilayah Slawi sendiri belum banyak mall atau swalayan yang terbilang besar, hanya ada Mutiara Cahaya (MC) yang selama ini menjadi "primadona" bagi mereka yang suka berbelanja di toko swalayan, dan beberapa swalayan yang bisa dibilang belum terlalu besar. Bila ingin ke mall, biasanya warga Slawi dan sekitarnya harus ke Kota Tegal yang memang sudah berdiri beberapa mall atau swalayan yang terbilang besar.

Kini, warga Kabupaten Tegal pada umumnya sudah memiliki alternatif selain MC dan swalayan yang sudah ada sebelumnya. Hanya saja, layak ditunggu apakah keberadaan swalayan baru ini mampu bertahan lama atau malahan serupa dengan swalayan sebelumnya (yang kebetulan menempati bangunan yang sama), yang tutup operasionalnya. Apapun itu, semoga saja bisa memberi efek positif dan tak menyurutkan pengunjung di toko atau pasar tradisional.

Bagikan artikel ini

10 comments

  1. Semoga swalayannya tetap eksis dan tidak tutup..hehehee
    Budayakan antrii yahhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. moga-moga saja demikian, tapi kalau antri ini karena diskon yang diberikan untuk semua produk, kalau setelah masa promosi berakhir belum tahu perkembangannya. :)

      Delete
  2. saking banyaknya pemburu discount, di dalam mall bisa keringetan juga ya.. ampyun..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin AC-nya tidak kuat menahan banyaknya pengunjung sehingga pilih diam saja biar panas dan keringatan he..he.

      Delete
  3. swalayan itu yang di semarang nggak lama kukut, salah pilih lokasinya dulu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ternyata tak semua swalayan mampu bertahan, kalau yang di slawi masih nunggu beberapa waktu untuk melihat eksistensinya :D

      Delete
  4. Kalo udah berjejal terus ngantri nantinya pasti merasa puas kalo barang yang dicari itu ada :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, karena ada diskon makanya banyak yang rela berjejal dan mengantri.. :)

      Delete
  5. Wah nek YOGYA sih gede kang, ibarat Giant atau Carefour klo disini cm emang agak jarang... nggak kaya Indomart sm Alfamart weleh ampe bosen tiap 2 km ada haha...

    Wah anakmu wes pirang tahun kang? Arep mlebu paud? Tak denger sak iki ada aturan gak bsa langsung sd tanpa tk dlu ya kang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau Alfa sama Indo sepertinya hampir disetiap tempat ad Kang, dan biasanya mereka "rukun", kalau ada Indo biasanya ada Alfa juga :D

      Anakku wis 3,5 tahun Kang, aturane kayaknya demikian, tapi soal itu biar jadi urusan diknas, siapa tahu ada perubahan kurikulum lagi :D

      Delete